BORNEONEWS, Palangka Raya ' Pertanyaan yang muncul dari banyak pihak terkait keberadaan dan perhatian anak-anak dari dua nenek yang hidup terlantar di gubuk tua di belakang barak Jalan Pelatuk ujung memang cukup mengusik.

Tidak hanya buah bibir masyarakat sekitar dan netizen, tapi juga sempat menjadi pertanyaan empat pejabat utusan gubernur yang datangi gubuk itu.

Ternyata, nenek Aminah yang kini tinggal di belakang barak bersama temannya yang menumpang, Nenek Aisyah, sebenarnya dulu tinggal di atas lahan yang kini berdiri bangunan barak.

Informasi ini berdasarkan penuturan Saubari, tetangga yang tidak jauh dari nenek Aminah dan Aisyah tinggal sekarang. Namun kemudian anaknya yang menjual lahan tersebut.

'Dulu tanah nenek Aminah itu ya disini (sambil menunjuk barak), dengan luas 20x30 meter. Lalu dijual anaknya 20x20 meter dan oleh pembeli kemudian dibangun barak. Tersisa sekira 10 meter di belakang itu, lalu dibangunlah gubuk di belakang tersebut,' bebernya.

Saubari juga bertutur, saat ini Nenek Aminah tinggal bersama anaknya bernama jailani yang terganggu mental. Tiap siang hari selalu berjalan entah kemana sementara pulangnya malam bahkan sering tidak menentu kapan ia pulang lagi ke gubuk.

'Keinginan kami sih Nenek Aminah ini bisa dibawa ke Panti saja oleh pihak pemerintah, agar terjamin makannya dan sebagainya. Daripada di sini, diberi beras pun tidak bisa memasak. Kami biasa memberi nasi dan lauk. Kami juga harap agar anaknya juga dibawa ke rumah sakit jiwa, siapa tahu bisa sembuh nantinya,' terang Saubari mewakili warga sekitar barak. (ROZIQIN/B-6)