Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Masih Mahal, Warga Giat Tanam Cabai

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 15 Maret 2017 - 16:12 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Hingga saat ini harga cabai di pasaran masih tinggi. Bahkan masih bertahan di Rp140 ribu per kilogram. Sehinga membuat masyarakat mengeluh, hingga akhirya mereka mencari trobosan dengan menanam cabai di sekitar rumah atau kebunnya. 

Seperti yang dilakukan Putro, warga Baamang, Sampit, di mana ia memanfaatkan pekarangan rumah dan juga kebun sekitar rumahnya untuk ditanami cabai.

"Saya sengaja menanam cabai untuk kebutuhan di rumah. Sehingga tidak lagi beli cabai dengan harga mahal," ujar Putro, Rabu (15/3/2017).

Tidak hanya di pekarangan rumah saja, namun juga ada warga yang menanam di polibag ataupun pot bunga. Dengan menanam sendiri tanaman cabai ini, mereka berharap tidak lagi membeli cabai di pasar.

'Meskipun nanti kalau berbuah harga cabai ini sudah turun tidak masalah, karena ini nantinya juga untuk dikonsumsi sendiri. Jadi tidak terpengaruh apakah nanti harga cabai naik atau turun,' lanjut Putro.

Putro menjelaskan, sebetulnya bercocok tanam cabai tidak terlalu rumit. Untuk bibitnya bisa dengan mudah menyemai biji cabai yang dibeli di pasar. Bibit cabai yang sudah disemai dan berusia beberapa hari kemudian sudah bisa dipindahkan ke polibag ataupun ke pot bunga.

'Kemudian, perawatannya dengan rutin menyiram. Selain itu media tanam seperti tanah juga sebaiknya dicampur dengan pupuk organik. Misalnya pupuk kandang ataupun dengan tanah bakar. Selain itu penempatannya juga di lokasi yang terkena sinar matahari ,' kata Putro

Yang terpenting rajin merawatnya, maka tanaman cabai ini akan tumbuh dengan baik. Biasanya, dalam tiga bulan setelah dipindahkan ke polibag atau pot maka tanaman cabai ini sudah mulai berbuah. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru