BORNEONEWS, Palangka Raya - Kekurangan personel dan armada pemadam kebakaran membuat Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Palangka Raya harus menunda mimpinya membentuk pasukan elit.

"Keinginan kami untuk membentuk pasukan elite damkar terhalang gara-gara kekurangan armada dan personel," kata Anwar Sanusi Umar Gayo, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan, Kota Palangka Raya, Jumat (17/3/2017) kepada Borneonews.co.id

Hal ini lantaran setelah dilakukan pemisahan antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan Dinas Damkar dan Penyelamatan, personel yang ada juga dibagi dua. Belum lagi jumlah armada yang sangat sedikit, kurang dari 10 unit.

"Pasukan damkar yang profesional itu harus ditunjang oleh fasilitas yang lengkap dan mutakhir. Tanpa itu, mustahil petugas damkar akan bisa bekerja maksimal. Mimpi itu sementara ini kami kubur saja," katanya.

Kendati serba terbatas, namun menurut Anwar, keterbatasan itu tak menghalangi pihaknya memberikan pelayanan sepenuh hati. Personel damkar setiap menjalankan tugasnya selalu berusaha berbuat yang terbaik.

"Ke depan harapan kami petugas damkar tak hanya memiliki kemampuan memadamkan api dan menyelamatkan korban, namun juga mengedukasi masyarakat," katanya. (TESTI PRISCILLA/B-6)