BORNEONEWS, Palangka Raya ' Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengeluarkan kebijakan baru. Dia melarang semua pejabat tinggi seluruh Kalteng bepergian ke luar negeri (LN). Sebab menurutnya, tidak banyak manfaatnya anggaran digunakan untuk studi banding pejabat, sehingga sayang jika anggaran yang sudah sedikit dibuat untuk perjalanan dinas ke LN yang mahal.

Sebaiknya, kata Sugianto, anggaran yang ada di hemat atau diluangkan untuk mengalokasikan anggaran bagi warga lanjut usia (lansia) dan kalangan tidak mampu. Sebab dampak yang terjadi ketika menolong rakyat miskin dari anggaran pemerintah akan lebih meneingkatkan kesejahteraan warga secara lebih luas.

Sementara perjalanan studi banding, hanya akan membawa dampak bagi dirinya atau kelompoknya, bukan dirasakan warga langsung.

'Pejabat dilarang bepergian keluar negeri dalam rangka studi banding dan sebagainya. Daripada uang dibelanjakan sia-sia kurang bermanfaat langsung, lebih baik diberikan kepada lansia dan orang miskin melalui program penanganan masalah sosial,' tegas Sugianto, Selasal (21/3/2017).

Tidak hanya mengimbau, kebijakan gubernur muda ini juga disertai ancaman sanksi bagi pejabat daerah termasuk bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota yang tidak mengindahkan. Salah satunya, bagi kepala daerah yang bebal, Sugianto tidak segan 'mengasingkannya' ke pusat. Ini karena saking sayangnya Sugianto kepada pengeluaran anggaran jika digunakan tidak terlalu perlu.

'Kalau tidak mengindahkan maka akan saya siap memberikan sanksi termasuk akan diberikan teguran dan peringatan, bahkan 'disekolahkan' ke Kementerian Dalam Negeri untuk beberapa bulan,' tandasnya. (ROZIQIN/B-6)