BORNEONEWS, Buntok - Danau Malawen di Desa Sanggu, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), meninggalkan cerita rakyat terkait asal muasal terbentuknya.

Ungkin (73), sesepuh Desa Sanggu, mengatakan, suami istri Punta dan Kirim yang dulu tinggal di sana, ingin memiliki seorang anak. Hingga akhirnya setelah menjalani proses pertapaan berdasarkan mimpi, keduanya pun dikaruniai seorang anak yang diberi nama Kumbang Banaung.

Ketika Kumbang Banaung berusia remaja dan sudah mengenal baik dan buruk, mereka memberinya petuah atau nasehat agar menjadi anak yang berbakti kepada orangtua dan selalu berlaku santun serta bertutur sopan.

Selain itu, Kumbang Banaung diajari ayahnya cara berburu. Setiap hari ia mengajaknya ke hutan untuk berburu binatang dengan menggunakan sumpit.

Seiring berjalannya waktu, Kumbang Banaung pun tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan rupawan. Pada suatu hari, Kumbang Banaung memaksa ayahnya untuk menemaninya pergi berburu ke hutan, namun ayahnya tidak bisa menemani karena sakit.

Kumbang Bernaung pun berangkat sendiri, namun terlebih dahulu dibekali ayahnya dengan senjata pusaka berbentuk piring kecil, yang bernama Piring Malawen.

Ayahnya berpesan pusaka ini dapat digunakan untuk keperluan apa saja, tapi digunakan dalam keadaan terdesak.

Berangkatlah Kumbang Bernaung berburu dengan menggunakan sebuah jukung (perahu) ke hutan seberang. Namun hingga menjelang tengah hari Kumbang belum mendapatkan seekor binatang buruannya. (URIUTU DJAPER/B-11).