Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Enam Wilayah di Kalteng akan Alami Musim Kemarau Akhir Juni

  • Oleh Testi Priscilla
  • 31 Maret 2017 - 15:12 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Sedikitnya enam wilayah di Kalimantan Tengah masuk zona 265 dan akan mengalami musim kemarau mulai akhir Juni 2017. Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut, Palangla Raya, memprediksi tahun ini Kalimantan Tengah mengalami El Nino.

"Lamandau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan bagian tengah dan utara, Palangka Raya, dan Pulang Pisau akan masuk musim kemarau, akhir Juni hingga pertengahan Juli," ungkap Anton Budiyono, Kepala Seksi Data dan Informasi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya, kepada Borneonews, Jumat (31/3/2017) .

Menurut Anton, meski masih sering turun hujan, April juga menjadi masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Karena sebenarnya April suhu muka air laut sudah mulai naik atau dikenal dengan istilah El Nino, namun tingkatannya masih sangat rendah.

"El Nino sudah kita prediksi mulai April sampai Agustus. Kita prediksi El Nino pada bulan April sampai Juli dengan kriteria masih lemah. Tetapi di Agustus sudah meningkat," katanya.

El Nino

Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut, Palangla Raya, memprediksi tahun ini Kalimantan Tengah mengalami El Nino. Itu berarti, naiknya suhu permukaan air laut sehingga menyebabkan cuaca memanas.

Istilah El Nino juga sering diartikan sebagai kemarau panjang. Namun, menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Tjilik Riwut Anton Budiyono, El Nino tidak selalu menyebabkan kemarau. Tetapi, BMKG sudah prediksikan sampai September 2017, mulai April cuaca sudah menghangat. Mei, Juni, Juli sampai September, suhu muka air laut panas.

"Ini menandakan pada dua bulan terakhir tersebut kita akan mengalami El Nino. El Nino itu tidak selalu berarti memperpanjang musim kemarau tapi juga bisa berarti memperkering musim kemarau," ungkap Anton kepada Borneonews, Kamis (30/3/2017).

Anton menjelaskan, yang dimaksud memperkering musim kemarau, ialah selama El Nino berlangsung hampir tidak pernah turun hujan. Dalam kondisi El Nino, kata dia, bisa hanya satu sampai dua kali hujan dalam setiap bulan. (TESTI PRISCILLA/N).

Berita Terbaru