BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ujian Nasional tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa tingkat SMA/sederajat. Saat ini, kelulusan siswa lebih ditentukan oleh Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) dan Ujian Sekolah (US).

"Untuk menentukan kelulusan dari USBN dan US, sedangkan Ujian Nasional hanya untuk pemetaan siswa," beber Kepala SMK Negeri 2 Pangkalan Bun Fatson, Senin (3/4/2017).

Ia menjelaskan, soal USBN tidak hanya dibuat oleh sekolah, namun juga ada soal yang dibuat dari pusat. Pembagiannya adalah 25 persen dari pusat dan 75 persen dari sekolah. "Dibagi dua, ada dari pusat dan sekolah. Namun lebih banyak dari sekolah," sebutnya.

Secara teknis, terang Fatson, kelulusan siswa yang ditentukan USBN dan US itu menggunakan perhitungan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan patokan nilai terendah dalam penilaian siswa.

Jika siswa mampu mendapatkan nilai diatas KKM, sambung Fatson, mereka dianggap telah tuntas atau menguasai kompetensi yang dipelajari. "Tahun ini tidak ada istilah lulus UN, yang ada itu sudah mengikuti UN," kata dia.

Beberapa kriteria dalam penilaian yang dilakukan oleh sekolah yakni, tingkat kehadiran siswa 90 persen, telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran serta mengikuti USBN, US dan terakhir telah mengikuti UN. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-10).