BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sampai saat ini mata pelajaran Matematika masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar siswa di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Mereka menilai Matematika sangat sulit dipahami. Sebagian lagi menyebut karena materinya cukup banyak dan cepat berubah. Bahkan, materinya selalu berbeda dari tahun ke tahun.

"Paling sulit ya Matematika, tidak hanya saya, yang lain juga sama. Banyak yang kesulitan memahaminya," beber salah satu Siswa SMA Negeri Pangkalan Bun, Aryo Nugroho kepada Borneonews, Selasa (4/4/2017).

Meski matematika menjadi momok, dia mengaku tetap memilih jurusan IPA yang memiliki porsi pelajaran Matematika cukup besar yakni selama tujuh jam dalam sepekan. "Saya tertarik dengan Biologi sehingga memilih jurusan IPA," bebernya.

Rasa ketakutan terhadap Matematika juga diungkapkan pelajar SMA Negeri 3 Pangkalan Bun lainnya, Ari Kurniawan. Dia menilai pelajaran Matematika setiap tahun terus berkembang dan semakin sulit.

Dia menyebutkan pernah menanyakan materi matematika kepada kakak kelasnya ternyata tidak bisa menjawab karena kakak kelasnya menyatakan tidak pernah mendapatkan materi tersebut. "Sering ikut remidi (mengulang), karena nilai ulangan Matematika di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal) sebesar 7,5," ujarnya.

Karena dari awal tidak suka mata pelajaran Matematika, ia tidak memilih jurusan IPA dan mengambil jurusan IPS yang memiliki porsi jam pelajaran Matematika tidak terlalu banyak. "Memang tidak semua materi Matematika sulit ada yang menyenangkan yakni materi tentang matrik. Tapi secara keseluruhan pelajaran Matematika sulit," pungkasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)