BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kasatlantas Polres Kotawaringin Barat (Kobar), AKP Asdini Pratama Putra mengakui sosialisasi lalu lintas yang diberikan kepada siswa di sekolah kurang efektif. Buktinya, selama sepekan terakhir polisi berhasil menilang sekurangnya 30 siswa saat mengendarai sepeda motor di jalan raya.

"Kami laksanakan hunting (razia keliling) ini sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ke sekolah-sekolah yang tidak efektif. Siswa masih banyak yang menggunakan sepeda motor meskipun telah kita sampaikan larangannya di sekolahnya masing-masing saat kami gelar sosialisasi," kata dia, Jumat (7/4/2017).

Ia menilai bahaya bagi pelajar mengendarai sepeda motor di jalan raya bukan main-main. Setidaknya ada tujuh kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan para siswa selama Maret lalu.

"Kami terpaksa menggelar hunting razia kendaraan terhadap siswa di jalan raya saat jam berangkat dan pulang sekolah. Ini untuk memberikan efek jera kepada mereka. Karena mengandalkan sosialisasi ternyata kurang efektif," ujarnya.

"Akan kita gelar secara rutin, hingga menekan tingginya siswa sekolah yang berkendara di jalan raya. Karena ini bahaya bagi mereka," kata dia.

Namun yang menjadi kendala bagi pihaknya adalah pandangan masyarakat yang menilai kegiatan hunting ini terlalu berlebihan atau ekstrem. "Ya kendalanya itu, kita dinilai masyarakat terlalu ekstrem. Padahal kita sudah melaksanakan hunting ini dengan persiapan matang. Termasuk cara memberhentikan pengendara atau siswa yang melanggar lalu lintas," kata dia. (CECEP HERDI/B-10)