BORNEONEWS, Sampit - Kasubdit Restorasi Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Happy Rezkiana ingin mengembalikan tumbuhan hutan asli Kalimantan melalui Restorasi Ekosistem (RE) yang merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan melibatkan perusahaan swasta.

Menurutnya, RE merupakan pengolahan hutan yang baru di hutan produksi. Salah satu bentuk usahanya yakni, mengembalikan kawasan hutan yang sudah rusak ke kawasan hutan yang mendekati kondisi semula, dengan jenis tumbuhan asli berasal dari wilayah atau daerah tersebut.

"Seperti kayu ramin, pada 1982-1983 itu masih banyak. Saya kembali ke sini di tahun 2015, saya sudah tidak melihat ramin lagi," kata Happy kepada Borneonews, Jumat (14/4/2017).

Pemulihannya memang tidak mungkin sama persis seperti hutan zaman dulu. Tetapi akan mendekati kondisi awalnya. " Menanam jenis asli sini, makanya nanti pihak perusahaan terkait akan diarahkan untuk penanaman jenis ramin, jelutung, ulin dan meranti.

Lebih lanjut, Happy menerangkan program kementrian yang melibatkan perusahaan swasta ini tidak hanya berorientasi pada pemanfaatan kayu saja. Namun melihat pada potensi yang ada pada hutan itu sendiri.

Saat ini, kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi salah satu lokasi RE dari dua lokasi yang ada di Kalimantan Tengah. (NOOR ANNISA/B-2)