Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Indonesia Bakal Terapkan Program Biodiesel B30 Pada 2020

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 28 April 2017 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral telah mewajibkan penggunaan program biodiesel B20 sejak 2016 lalu untuk mengurangi ketergantungan pada diesel impor.

Dengan membaiknya produksi minyak sawit nasional, pemerintah kembali bergerak untuk mengatasi melimpahnya pasokan minyak sawit di pasar domestik, selain juga untuk meningkatkan kandungan minyak nabati di dalam bahan bakar diesel.

Besarnya jumlah penduduk Indonesia, yang mencapai sekitar 250 juta jiwa, serta tingginya permintaan terhadap bahan bakar seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan baru, telah mendorong pemerintah menemukan cara untuk mengurangi impor dan stok minyak sawit yang melimpah. Untuk itu, program mandatori biodiesel B20 sebagai program andalan untuk mengatasi kedua masalah tadi.

'Kami ingin meningkatkan penggunaan minyak sawit melalui program biodiesel. Program B20 telah berhasil mengurangi stok minyak sawit nasional dalam jumlah besar," kata Kepala Seksi Pelayanan Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Huda Wijayanto di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

'Gagasan ini juga sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada diesel impor, yang sudah mendekati 50% dari total impor bahan bakar,' katanya.

Ada dua kategori diesel yang dipasarkan di Indonesia, yakni PSO (public service obligation), atau lebih dikenal sebagai BBM bersubsidi dengan mandatori B20, dan Pertadex, yaitu diesel non-subsidi yang memiliki standar emisi lebih tinggi dari Euro 2.

Pada 2016, Indonesia menggunakan 3,1 juta ton minyak sawit untuk program B20, yang memangkas biaya konsumsi diesel hingga US$1,1 miliar (Rp14,6 triliun) dan mencatat pengurangan emisi karbon hingga 4,5 juta.

Indonesia diharapkan meningkatkan mandatori biodiesel menjadi B30 pada 2020. Langkah itu akan meningkatkan pemakaian minyak sawit menjadi 4,65 juta ton dan mengurangi biaya konsumsi diesel sekitar US$1,65 miliar (Rp21,9 triliun).

Indonesia memproduksi minyak sawit sebanyak 34,5 juta ton pada 2016, dibandingkan dengan 45,5 juta ton pada 2015. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru