BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Mengantisipasi terjadinya kembali  peredaran tiket palsu di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar) saat arus mudik lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) bersama instansi terkait mengimbau agar calon pemudik membeli tiket secara online. Tahun lalu kasus tiket palsu yang dibeli pemudik dengan kapal laut terjadi.

"Sebenarnya sudah lama pembelian tiket melalui online, hanya perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan kesempatan di antara para calon pemudik yang belum mendapatkan tiket," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kobar Petrus Rinda, di Pangkalan Bun, Kamis (11/5/2017).

Tiket yang dibeli secara online kata dia, saat dilakukan cross check saat hendak berangkat, akan diketahui apakah pemilik tiket tersebut sesuai dengan identitas saat membeli.

"Kalau tahun lalu, ada yang sampai tidak jadi berangkat, karena tidak sesuai antara identitas pemilik tiket. Nah, tahun ini jangan sampai terjadi seperti itu lagi," tuturnya.

Pihak Dishub Kobar sudah menggelar rapat koordinasi pertama, untuk antisipasi angkutan lebaran lintas instansi baik jalur darat, laut dan udara. Khusus untuk jalur laut, yang masih menjadi primadona calon pemudik, diperkirakan akan mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari tahun lalu.

"Dalam rapat itu juga dibahas untuk antisipasi lonjakan penumpang. Kami sudah minta tambahan jadwal keberangkatan kapal kepada Kementerian Perhubungan. Khusus untuk angkutan laut kami minta untuk menambah volume ke Pelabuhan Panglima Utar," ujarnya.

Petrus Rinda menjelaskan, jika permintaan disetujui, sesuai harapan semua calon penumpang bisa terangkut. "Harapan kita semua penumpang bisa terangkut dan bisa merayakan lebaran di tempat masing-masing," tuturnya. (CECEP HERDI/N).