Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

FGV Bantah PT Temila Agro Abadi Lakukan Deforestasi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 29 Mei 2017 - 10:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Felda Global Ventures Holdings Bhd (FGV) menolak tuduhan oleh Chain Reaction Research (CRR) bersama mitranya, Aidenvironment, bahwa anak usahanya, PT Temila Agro Abadi (PT TAA), telah melakukan aktivitas deforestasi.

'Hutan alami yang digarap PT TAA sudah rusak akibat kebakaran hutan yang terjadi pada 1980-an dan 1997, dan juga aksi pembalakan liar yang dilekukan sejumlah perusahaan dan masyarakat setempat sebelum area konsesi hutan milik PT TAA diakuisisi oleh FGV," kata FGV dalam laporannya kepada Bursa Malaysia akhir pekan lalu.

'FGV telah mengikuti Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) New Planting Procedure (NPP) 2010 dan telah mendapatkan persetujuan dari berbagai otoritas terkait di Indonesia atas pengembangan lahan PT TAA yang dimulai pada akhir 2014,' tulis FGV dalam dokumen pelaporannya kepada otoritas bursa Malaysia yang dikutip The Star.

FGV juga mengatakan, observasi dan pengkajian yang dilakukan oleh pihak penilai menunjukkan area zona penyangga di sisi timur dari lahan milik PT TAA telah rusak sebelumnya akibat pembersihan lahan (land clearing).

Juga disebutkan bahwa tidak ada aktivitas berulang terkait dengan pembersihan lahan gambut oleh PT TAA atau PT Citra Niaga Perkasa (PT CNP), yang keduanya merupakan anak usaha FGV di Indonesia.

Sebelumnya, berdasarkan laporan CRR, disebutkan bahwa pada 2015 di Distrik Landak, PT Citra Niaga Perkasa, yang merupakan anak usaha FGV, melakukan pembersihan hutan seluas 240 hektare (ha). FGV sebelumnya membeli PT Citra Niaga Perkasa pada 2012 senilai US$10,6 juta.

Kemudian pada 12 April 2017, mitra CRR, Aidenvironment, menyajikan video yang diabadikan melalui drone atas lahan konsesi milik PT TAA. Dan pada 18 April 2017, CRR mempublikasikan catatan riset yang menunjukkan praktik deforestasi melalui video drone yang dilakukan oleh PT TAA.

Adapun, akibat dari tuduhan tersebut, harga saham Felda Global Ventures Holdings Bhd (FGV) melemah dalam beberapa sesi perdagangan terakhir menyusul kecemasan investor atas lapaoran keuangan kuartalannya. Harga saham FGV jatuh lebih dari 6,1% dalam lima sesi perdagangan terakhir. Harga saham FGV anjlok menjadi RM1,84 pada perdagangan akhir pekan lalu, atau turun 1,1%. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru