Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Wujud Dukungan PTPN V Manfaatkan Sawit Untuk Biomassa

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 30 Mei 2017 - 16:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Indonesia memiliki sumberdaya melimpah berupa limbah sawit untuk dijadikan biomassa sebagai upaya mendukung pemenuhan kebutuhan energi dan menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk itu, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V memiliki program untuk memanfaatkan limbah sawit guna menghasilkan energi listrik melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berdaya 1,5-2,0 Mega Watt di Kabupaten Kampar, Riau.

Direktur Komersil PTPN V M. Arwin Nasution di Pekanbaru, Selasa (30/5/2017), mengatakan pembangunan PLTBg itu dimulai pada awal pekan ini di PKS Terantam PTPN V yang berlokasi di Kecamatan Tapung Hulu, Kampar, dengan dukungan pembiayaan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Pemanfaatan dan optimalisasi aset yang dimiliki, termasuk limbah, adalah salah satu key success factor (faktor kunci sukses) agar mampu bertahan dan tumbuh di industri ini," katanya.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Hammam Riza mengatakan BPPT menjadikan pembangunan PLTBg di Kampar sebagai proyek percontohan.

Menurut Arwin, studi kelayakan yang dilakukan perusahaan dan pihak ketiga menyebutkan, perusahaan bisa menghasilkan listrik kurang lebih 54 MW dari bioenergi dengan rincian 15,37 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan 38,57 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

Langkah yang dilakukan PTPN V itu tak hanya akan mengurangi tingkat ketergantungan pada minyak fosil, penggunaan biomassa dari sawit juga dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan, terutama pemanfaatan limbah dari industri minyak sawit. Dan yang tak kalah penting adalah dapat menghemat biaya sebagai pengganti pembelian bahan bakar dari minyak fosil.

Sebelumnya, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyatakan pemanfaatan biomassa dari minyak kelapa sawit dan kompos sebagai pelengkap penggunaan energi industri pulp dan kertas nasional bisa menghemat Rp13,23 triliun pada 2020 dan Rp14,97 triliun pada 2025.

Pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam sektor industri, terutama manufaktur, bisa mengurangi biaya produksi atau menghemat biaya energi perusahaan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru