Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penerapan Identitas Tunggal Belum Maksimal

  • 07 Juni 2017 - 15:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Penerapan identitas tunggal dengan nomor induk kependudukan (NIK) ternyata masih belum maksimal. Salah satu yang menjadi sorotan adalah banyaknya penipuan jual beli online.

Modusnya, para pelaku menggunakan rekening yang dibuat dengan KTP palsu. KTP palsu ini ada yang memakai data fiktif ataupun memakai biodata orang lain, tanpa sepengetahuan orang tersebut.

"Nyatanya masih saja terjadi penipuan online, bahkan belum satupun penipuan online di Kobar terungkap," ujar salah satu praktisi bisnis online, Ikhsanuddin saat dihubungi Borneonews, Rabu (7/6/2017).

Setiap ada laporan, lanjut dia, polisi sering beralasan kesulitan melacak pemilik rekening yang digunakan untuk transaksi. Pasalnya, setiap dilakukan penelusuran, alamat yang tertera dalam rekening berbeda dengan identitas yang ada. "Jika memang kita sudah menggunakan identitas tunggal, kejadian seperti penipuan online tidak akan terjadi," bebernya.

Ia juga meminta pihak bank untuk selektif terhadap calon nasabahnya, "Jangan hanya asal membuka rekening," cetusnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Kobar AKP Zaldi Kurniawan mengakui sulitnya membongkar sindikat penipuan online. Beberapa kali para penipu menggunakan data palsu dalam pembuatan rekening di bank.

Ia juga berharap, identitas tunggal ini benar-benar diterapkan. "Dengan identitas tunggal, akan memudahkan kami untuk melacak keberadaan seseorang melalui identitas yang digunakan," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)

Berita Terbaru