BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing yang sering menyerang industri sawit nasional harus dilawan.

"Pemerintah diharapkan lebih serius membela industri sawit yang terbukti berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Saya kira, kampanye hitam dari LSM asing ada motif bisnis dan harus dilawan," kata anggota Komisi IV DPR, Firman Subagyo, di Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Dari beberapa LSM asing, Mighty Earth (AS) dan AidEnvironment (Belanda) diduga rajin menebar informasi miring soal industri kelapa sawit di Indonesia.

"Ke depan, DPR ingin sektor ini dilindungi. Makanya kami dorong lahirnya UU Perkelapasawitan yang saat ini sedang dibahas di DPR," papar Firman.

Industri sawit, lanjut Firman, memiliki potensi ekonomi yang mumpuni. Dari ekspor sawit, terkumpul devisa sebesar US$20 miliar per tahun.

"Sawit menjadi salah satu potensi pengurangan pengangguran. Kelapa sawit juga dapat menjadi jawaban untuk keseimbangan antara Pulau Jawa dengan luar Jawa," ujarnya.

Firman menambahkan, ke depannya penjualan industri kelapa sawit kepada pihak asing perlu dibatasi.

"Namun, bila yang sudah berjalan tidak ada masalah, terkecuali yang baru. UU Perkelapasawitan yang dirancang DPR, sudah hampir 90%. Ini harus dikebut, kalau tidak kita akan jauh ketinggalan dari Malaysia," tutur Firman. (NEDELYA RAMADHANI/m)