Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

60 Peserta Bahagia Campur Terharu Seusai Ikuti Bimbingan Sosial Selama 5 Bulan

  • Oleh Budi Yulianto
  • 07 Juli 2017 - 16:14 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Sebanyak 60 peserta terdiri dari 30 bina remaja dan 20 karyawan ini terlihat bahagia bercampur terharu pascamenjalani bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan anak serta wanita rawan sosial ekonomi, angkatan 1 2017 selama 5 bulan di Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita (PSBRKW), Jalan Rajawali Palangka Raya.

Rasa campur aduk ini terjadi karena mereka harus kembali ke daerah. Acara penutupan berlangsung di panti sosial tersebut, Jumat (7/7/2017).

'Pola pendidikan non formal yang diselenggarakan panti sosial ini salah satunya bertujuan sebagai proses perubahan sikap dan individu atau kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui pengajaran, bimbingan dan pelatihan yang dilakukan diluar sekolah formal,' kata Kepala Dinas Sosial Kalteng, Suhaemi.

Bentuk bimbingan dan pelatihan itu yakni bimbingan fisik, sosial dan keterampilan. 'Saya merasa bangga karena siswa-siswi PSBRKW sebagai generasi muda telah menunjukan kesungguhan dalam mengikuti kegiatan ini,' ungkapnya.

Banyak hal bermanfaat bagi mereka yang mengikuti kegiatan ini. Yakni bertambahnya wawasan ilmu, pengetahuan dan keterampilan.

Kemudian meningkatnya kualitas diri, terbentuknya pribadi yang lebih tangguh dan berkarakter. Lalu, terbentuknya sikap gotong royong dan bekerjasama serta kemampuan untuk bersosialisasi dengan baik.

Sementara itu, Plt Kepala PSBRKW Kalteng, Budi Santoso mengatakan, 60 peserta ini berasal dari berbagai daerah. Di antaranya Palangka Raya 9 orang, Pulang Pisau 4 orang, Kapuas 5 orang, Murung Raya 2 orang dan Barito Utara 3 orang.

Kemudian Barito Timur 4 orang, Gunung Mas 3 orang, Katingan 1 orang, Kotawaringin Timur 4 orang, Kotawaringin Barat 2 orang, Lamandau 5 orang, Sukamara 4 orang, dan Seruyan 4 orang. 'Hanya Barito Selatan yang tidak mengirimkan pesertanya,' ucapnya.

Soal kegiatan selama 5 bulan, Budi mengatakan lebih rinci. Pertama, bimbingan mental. Mereka diajari untuk membaca Al-Quran (bagi agama Islam) dan pemahaman isi Al-Kitab (agama Kristen).

Kedua, bimbingan sosial salah satunya tentang etika pergaulan, komunikasi dan kepemimpinan. Ketiga, bimbingan fisik yakni peraturan baris berbaris, senam, olahraga dan peduli lingkungan. Selanjutnya, bimbingan keterampilan tentang menjahit, tata rias dan materi dasar otomotif.

'Setelah menjalani bimbingan selama lima bulan, dari sisi otomotif sudah bisa. Tapi itu dasarnya. Juga menjahit pun bisa. Kemudian soal tata rias, merebonding sudah bisa,' ungkap Budi.

Budi menambahkan, untuk kategori bina remaja pesertanya berusia dibawah 18 tahun dan di atas 12 tahun. Mereka adalah anak-anak putus sekolah. Sedangkan karyawanita merupakan wanita berusia sampai 30 tahun khususnya yang rawan mengarah pada sosial ekonomi. Seperti salah satunya janda dan wanita tuna susila (WTS). (BUDI YULIANTO/B-6)

Berita Terbaru