Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Pemicu RI-Malaysia Mengadu ke WTO Soal Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 20 Juli 2017 - 11:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tampaknya Malaysia dan Indonesia sudah kehabisan kesabaran setelah terus menerus dituding sebagai penyebab deforestasi melalui pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit.

Berbagai upaya diplomasi sudah dilakukan oleh pejabat terkait dari kedua negara serumpun itu untuk meyakinkan para petinggi dan kelompok lingkungan hidup di Eropa terkait pengelolaan sawit yang sudah mengadopsi praktik berkelanjutan. Tapi tetap saja sejumlah pihak di Benua Biru menuding industri minyak sawit sebagai pemicu deforestasi dan produk minyak sawit yang diekspor ke Eropa tidak bersertifikasi.

Wacana terbaru adalah kemungkinan Komisi Eropa mengadopsi resolusi sawit yang telah disahkan Parlemen Eropa pada April lalu. Jika itu terjadi, maka sikap resmi Indonesia dan Malaysia adalah mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Kebijakan resmi dari kedua negara itu diambil karena sikap Parlemen Eropa dan juga Komisi Eropa dinilai diskriminatif dan menyalahi kesepakatan terkait dengan perdagangan yang adil.

"Untuk saat ini memang belum ada preseden diajukannya keluhan bersama kepada WTO. Tapi Malaysia dan Indonesia punya hak untuk itu jika dan ketika resolusi yang diskriminatif terhadap minyak sawit itu menjadi kebijakan resmi Uni Eropa," kata Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Datuk Seri Mustapa Mohamed, seperti dikutip Reuters.

Pekan lalu, dalam sebuah pernyataan bersama, Mustapa mengumumkan kementerian perdagangan kedua negara berniat untuk mengajukan keluhan kepada WTO atas sikap diskriminatif Uni Eropa atas minyak sawit.

Untuk diketahui, Indonesia dan Malaysia secara total memasok sekitar 60 juta ton minyak sawit, yang merupakan 86 persen dari produksi global. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru