Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

AS Tambah Impor Minyak Sawit dari Indonesia Untuk Biodiesel

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 24 Juli 2017 - 14:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Amerika Serikat (AS) menaikkan permintaan minyak sawitnya secara signifikan pada Mei tahun ini sebesar 43% dibandingkan bulan sebelumnya atau dari 83,70 ribu ton di April, naik menjadi 119,95 ribu ton.

"Hal ini sangat mengejutkan di saat AS sedang dengan gencar menuduh Indonesia melakukan dumping biodiesel," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Fadhil Hasan, kepada pers di Jakarta, Senin (24/7).

Sebagian dari minyak sawit yang diimpor AS digunakan untuk biodiesel. Sejak diberlakukan pelarangan penggunan lemak trans (trans fat) pada produk makanan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS di pertengahan 2015, permintaan minyak sawit AS terus meningkat karena minyak sawit tidak mengandung lemak trans sehingga menjadi pilihan utama sebagai pengganti.

Di samping itu, harga minyak sawit juga lebih murah dibandingkan dengan harga minyak nabati lainnya. Kenaikan permintaan akan minyak sawit Indonesia juga dicatatkan oleh Bangladesh sebesar 29% atau dari 124,95 ribu ton di April naik menjadi 163,27 ribu ton.

Sementara itu, meski bersaing memperebutkan pasar di beberapa negara seperti Pakistan dan Jepang, Pemerintah Indonesia dan Malaysia bekerja sama untuk melawan kampanye hitam sawit di Eropa.

Kedua negara akan melaporkan rencana Uni Eropa terkait pembatasan impor minyak kelapa sawit ke Organisasi Perrdagangan Dunia (WTO). Sebagai sesama negara eksportir minyak sawit terbesar di dunia, kedua negara akan sangat dirugikan jika ada pembatasan impor dari Benua Biru. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru