Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemerintah Hapus Penggunaan Merkuri dalam Pertambangan Emas

  • 05 Agustus 2017 - 20:02 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah membentuk tim pengendali penggunaan bahan kimia (merkuri) yang masih banyak digunakan masyarakat dalam proses pertambangan emas skala kecil (PESK).

"Penggunaan merkuri seharusnya dijaga betul. Tapi pertambangan rakyatnya juga harus dibina, dijaga," kata perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Aisyah, Sabtu (5/8/2017).

Guna menyukseskan program penghapusan merkuri, lanjut dia, pihaknya telah bersinergi dengan United Nations Development Program (UNDP). Sejalan dengan program itu, organisasi asal Amerika Serikat tersebut telah mencanangkan program serupa bertema 'Integrated Sound Management Of Mercury In Indonesia's Artisanal And Small-Scale Gold Mining (ASGM)'.

"Program tersebut diharapkan menjadi solusi yang ramah lingkungan bagi pelaku pertambangan emas dan juga bagi warga lain yang bermukim di daerah tersebut," ujarnya.

Penggunaan merkuri, terang Aisyah, bukan saja berbahaya bagi kesehatan para penambang, tapi juga berdampak bagi keluarga dan terutama pada anak-anak serta kesehatan masyarakat yang hidup di sekitar tambang.

Selain itu, pencemaran merkuri juga mengakibatkan pencemaran lingkungan berupa pencemaran udara, air, maupun tanah.  "Ini tidak boleh dibiarkan, apalagi Indonesia menjadi salah satu negara yang telah menandatangani konvensi minamata," kata Aisyah.

Tahap awal, pihaknya akan memberikan edukasi bagi penambang mengenai bahaya merkuri bagi kesehatan dan dampaknya bagi lingkungan. Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa pencemaran mercuri juga bisa berakibat tidak hanya bagi para penambang dan keluarganya, tapi juga masa depan anak-anaknya yang bisa lahir cacat fisik maupun mental.

"Di Kabupaten Kotawaringin Barat, kami mulai dari Desa Sambi Kecamatan Arut Utara," tandasnya.(FAHRUDDIN FITRIYA/B-11)

Berita Terbaru