BORNEONEWS, Sampit - Angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sejak Januari hingga Agustus 2017 tahun ini menurun drastis dibandingkan pada 2015 dan 2016 lalu.

Komandan Kodim (Dandim) 1015 Sampit Letkol Inf I Gede Putra Yasa, mengatakan, saat ini yang terpantau hanya sekitar delapan hingga sepuluh titik api dalam satu pekan. Bahkan tak jarang karhutla tidak muncul dalam satu hari.

"Kalau tahun sebelumnya bisa mencapai ratusan titik api terpantau di Kotim. Namun untuk tahun ini sangat menurun drastis," ujar Putra Yasa, Rabu (23/8/2017).

Salah satu faktor penyebabnya karena kemarau yang tidak begitu panjang. Selain itu hujan masih terjadi walaupun dikategorikan musim kemarau.

Kemudian, kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar juga semakin tinggi. Sehingga hal itupun membuat minimnya karhutla di Kotim.

"Yang kami fokuskan agar kebakaran lahan tidak diakibatkan ulah manusia, namun murni karena alam. Sehingga kalau seperti itu, maka kebakaran lahan di Kotim bisa ditekan," terang Putra Yasa.

Sementara, selama Agustus, ada 18 kasus karhutla yang terjadi di Kotim. Di antaranya di Kecamatan Teluk Sampit empat kasus, Mentaya Hilir Selatan empat kasus , Telawang tiga kasus, Baamang dua kasus, Mentawa Baru Ketapang dua kasus, Mentaya Hilir Utara dua kasus, serta Kota Besi satu kasus. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)