BORNEONEWS, Palangka Raya - Adytia Anugrah menceritakan pengalamannya sebagai Duta Bahasa yang mewakili Kalimantan Tengah di pemilihan Duta Bahasa tingkat Nasional 15 - 19 Agustus 2017 lalu. Penulis esai "Fatamorgana Bahasa Tercinta" ini mengatakan selama di Jakarta semuanya berjalan dengan lancar.

"Tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja tahun ini penyelenggaraannya sedikit spesial," kata Adytia, Rabu (23/8/2017).

Perwakilan Indonesia dalam Asia Summer Program (ASP) di Josai International University, Jepang tahun 2015 ini mengatakan bahwa baru tahun ini semua peserta Duta Bahasa Nasional diundang sebagai tamu VVIP dalam upacara bendera 17 Agustus di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

"Selama proses upacara 17 Agustus berlangsung, saya dengan Niti sering diajak berfoto oleh tamu-tamu yang lain. Soalnya baju adat yang kami gunakan saat upacara dianggap unik dan berbeda dari yang lain. Jadi senang saja," kata pemuda asal Kabupaten Pulang Pisau ini.

Untuk hasil lomba menurut pemuda kelahiran 1994 ini, dirinya bersama Niti sebagai Duta Bahasa Kalteng memang belum mampu menyandang gelar Duta Bahasa Nasional.

"Tapi kami menang kategori Penampil Terbaik dengan membawakan Tari Dadas. Kemudian tarian yang kami bawakan saat unjuk bakat diberi kehormatan untuk dibawakan lagi pada malam grand final Duta Bahasa Nasional," kata Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Pulang Pisau ini juga. (TESTI PRISCILLA/B-11)