BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur, Dani Rakhman mendorong Forum CSR bentukan pemerintah kabupaten segera menyelesaikan kegiatan infrastruktur desa di sekitar kawasan perusahaan. Salah satunya adalah jalan yang rusak parah.

"Sejauh ini kontribusi perkebunan untuk ikut andil memperbaiki dan meningkatkan jalan itu masih minim," kata Dani Rakhman, Rabu (30/8/2017).

Seharusnya menurut dia jalan di pedalaman terutama sekitar kebun ketika musim hujan tidak perlu sampai menjadi kubangan lumpur. Sebab, di sekitarnya banyak material perusahaan namun sayangnya tidak mampu membantu pembenahan jalan.

"Pemerintah mesti tegas dan memberikan pembagian untuk penanganan jalan kepada setiap perkebunan besar," tukas dia.

Apalagi jalan yang ada di sekitar HGU kebun itu adalah kewajiban perusahaan untuk memeliharanya. "Pemeliharaan itu tidak cukup saat rusak parah saja," ujarnya.

Perlu adanya pemeliharaan secara rutin, meski saat musim kemarau. "Pengerasan harus selalu rutin dilakukan, jangan setiap rusak baru diperbaiki," katanya.

Dani menilai kepedulian investor untuk daerah sangat minim. Padahal hasil yang diterima dari investasi itu sangat besar. Bahkan parahnya lagi warga yang ada di sekitar perkebunan itu banyak sekali yang miskin, kondisi itu tentunya berbeda jauh dari semangat awal pemerintah membuka diri untuk investasi di Kabupaten Kotim.(NACO/B-11)