Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Dampak Stanting Bagi Anak

  • Oleh Budi Yulianto
  • 06 September 2017 - 19:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Dampak stanting bagi pertumbuhan anak ternyata cukup besar. Bahkan dapat mengancam masa depan anak bangsa.

Stanting adalah masalah kurang gizi kronis yang berlangsung lama akibat asupan dan pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Stanting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat berusia 2 tahun.

Team Leader IMA World Health, Iwan Hasan, mengatakan bahwa semua pihak harus memahani tentang kalimat kekurangan gizi kronis dan kekurangan gizi akut.

Dua kalimat ini tidaklah sama. Kekurangan gizi kronis berlangsung cukup lama sedangkan akut bersifat sementara seperti menderita diare.

Ia menuturkan, kekurangan gizi kronis bisa dilihat dari pertumbuhan tinggi badan anak. Sedangkan dampaknya bisa menyebabkan kemampuan anak terganggu, perkembangan otak berkurang, dan IQ-nya cenderung lebih rendah ketimbang anak normal.

Iwan mengatakan, masalah stanting juga dapat berdampak bagi pendidikan anak. "Karena kalau IQ-nya rendah, maka mentok dan ini akan berakibat terhadap pendidikan," ungkapnya.

Tidak hanya itu, stanting juga dapat mengakibatkan anak cepat terserang penyakit. Jika sudah besar dan dapat mencari kerja, juga cenderung bekerja kasar.

Dari sisi penghasilan, pendapatan anak stanting lebih rendah 20% bila dibandingkan dengan anak biasa. "Itu hasil penelitian. Masa depan juga suram," ungkapnya.

Tidak hanya itu, anak di desa juga lebih banyak mengalami stanting ketimbang di kota. "Semakin sejahtera, semakin kecil kemungkinan terkena stanting. Namun bukan berarti kelompok orang kaya tidak bisa kena stanting. Yang kayapun bisa juga stanting. Jadi ini bukan masalah kemiskinan tapi perilakunya," tutur dia. (BUDI YULIANTO/B-3)

Berita Terbaru