Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menyantap Bersama Bubur Asyura di Penghujung Tahun Baru Islam

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 21 September 2017 - 13:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Memasak dan menyantap bubur ayura secara bersama-sama, hingga kini terus dilestarikan oleh warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat tahun baru Islam. Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dalam menyambut datangnya tahun baru Islam 1439 Hijriyah.

Selain pada saat memasuki tahun baru 1 Muharam, budaya makan bubur asyura bersama umumnya juga dilakukan pada tanggal 10 Muharram yang disebut juga Hari Asyura. Hal itu merupakan puncak dari rangkaian kegiatan peringatan menyambut tahun baru Islam. Mereka akan menyantap bubur asyura setelah sebelumnya, warga melakukan doa dan dzikir bersama.

"Ini sebagai salah satu upaya kami merayakan tahun baru islam, dan tradisi ini sudah turun-temurun, hingga kami lestarikan dan dilaksanakan hampir tiap tahun," ujar Tosiyah, salah satu warga yang ikut membuat bubur asyura saat ditemui Borneonews di kediamannya sekitar Masjid Nurul Qolbu Sampit, Kamis (21/9/2017).

Ia menjelaskan bubur asyura dibuat dengan bumbu-bumbu yang sama dengan bumbu sup, hanya saja yang berbeda adalah terdapat sebanyak 41 jenis sayur dan kacang-kacangan, serta ditambah dengan daging dan telur.

Dalam kegiatan tersebut, pihaknya membuat bubur asyura kurang lebih 15 kilogram beras. Untuk memasak bubur itu, warga menggunakan tiga kuali besar "Dalam membuat bubur Asyuro itu sama saja sebenarnya dengan bubur biasanya. Namun yang membedakan hanya bahan karena menggunakan 41 macam sayuran," terang Tosiah.

Berdasarkan pantauan Borneonews di lokasi, warga yang hadir dalam peringatan tahun baru Islam di Masjid Nurul Qolbu Sampit sangat menikmati hidangan bubur asyura, dengan lahap mereka menyantap bubur yang dibagikan panitia pelaksana tersebut. (MUHAMMAD HAMIM/B-8)

Berita Terbaru