Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO akan Melamban ke Kisaran RM2.500-2.800

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Oktober 2017 - 10:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Menanjak kuat sejak akhir Juni 2017, harga minyak sawit mentah (CPO) bisa melamban ke kisaran RM2.500 hingga RM2.800 per ton pada akhir tahun ini.

Harga CPO mulai melamban dari posisi tinggi sebelumnya di RM2.849 yang tercatat pada 17 Februari dan ditutup di level RM2.737 per ton pada perdagangan Kamis lalu (5/10/2017) setelah pelaku pasar melakukan aksi jual terkait estimasi penurunan harga dalam beberapa bulan ke depan, kata sejumlah analis yang dirangkum The Edge Markets.

Analis terkemuka, Dr James Fry, mengatakan pada 13 September bahwa harga minyak nabati diprediksi turun 17% pada November hingga Desember 2017.

Sedangkan analis kondang lainnya, Thomas Mielke, mengatakan bahwa meski bukan bearish, tapi ia melihat harga CPO akan berada di kisaran RM2.600 per ton atau kurang pada kuartal terakhir tahun ini akibat meningkatnya produksi, yang akan berimbas pada meningkatnya stok minyak sawit.

Keduanya merekomendasikan investor untuk selektif dalam memilih saham-saham perusahaan perkebunan di tengah melambannya laju harga CPO.

Sementara itu, analis dari CIMB Investment Bank, Ivy Ng, memperkirakan produksi minyak sawit akan meningkat di penghujung tahun ini, yang akan meningkatkan stok dan memberikan tekanan terhadap harga CPO di tengah meningkatnya stok minyak kedelai.

'Jika produksi terus meningkat, harga CPO akan tertekan. Pesan kami kepada investor adalah bahwa kami tidak berpikir stok minyak sawit telah mencapai puncaknya,' katanya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru