BORNEONEWS, Sampit - Banyaknya sarana dan fasilitas yang belum memadai di Kabupaten Kotim mendapat sorotan dari kalangan anggota dewan. Hal semacam itu seyogyanya tidak sampai terjadi, terutama di wilayah pedalaman seperti utara Kotim. "Maka dari itu, tahun anggaran 2018 nanti anggaran untuk pendidikan harus lebih besar lagi, Pemkab Kotim harus melakukan itu," kata anggota Komisi III DPRD Kotim, H Abdul Sahid, Jumat (20/10/2017).

Anggaran besar itu untuk melakukan pembangunan atau rehab gedung sekolah terutama yang dinilai sudah tidak layak lagi. Seperti halnya gedung SD yang tersebar di seluruh wilayah di Kabupaten Kotim. Termasuk rumah dinas guru. "Saat ini banyak sekali gedung sekolah di Kotim yang viral karena kondisinya sangat tidak layak," tegasnya.

Menurut politisi PKS ini, bagaimana sistem belajar mengajar berjalan dengan baik, mutu pendidikan akan merata manakala aktivitas belajar mengajar saja terganggu akibat fasilitas sekolah yang tidak layak untuk digunakan lagi. "Pada saat hujan mereka kehujanan, bagaimana tidak miris melihat anak-anak kita sekolah seperti itu, di tengah majunya daerah kita ini, namun sarana pendidikan masih menjadi keluhan," katanya.

Dengan kondisi ini, menurut Sahid, sangat layak anggaran di Disdik ditambah. Sebab, anggaran yang ada saja cukup untuk gaji guru, namun yang tidak kalah penting sarana pendidikan pun harus jadi perhatian. "Selama ini tidak sampai 5 persen dari anggaran pendidikan digunakan untuk kegiatan fisik," tegasnya.

Potret sekolah yang tidak layak digunakan di Kotim masih terlihat, itu sebagaian besar dialami sekolah SD, bahkan kondisi ini sudah lama terjadi, sehingga menghambat proses belajar mengajar. (NACO/B-2)