BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Tidak banyak yang bisa mengubah bambu menjadi alat pancing. Karena, proses yang dibutuhkan sangat membutuhkan kesabaran. Tapi, Abdullah merasa nyaman melakoni profesinya itu.

Pria berusia 30 tahun itu dalam sehari mampu membuat 35 alat pancing dari bambu. Jika dihitung keuntungan bersih, warga Desa Anjir Mambulau itu bisa mendapatkan Rp300 ribu dalam sehari. "Kalau ramai segitu dapatnya, itu sudah pasti," katanya kepada Borneonews, Senin (23/10/2017).

Biasanya, kata Abdullah, pada bulan satu sampai dengan bulan enam dirinya harus bekerja keras membuat pancingan bambu. Bulan-bulan tersebut bertepatan pada musim para pemancing mania memancing ikan. "Itu saat musim air pasang biasanya mulai ramai," sahutnya.

Untuk proses pembuatan, sambung Abdullah, dimulai dari penjemuran bambu selama 10 hari, kemudian diluruskan dengan dibakar dengan kayu bakar. "Cara meluruskannya setelah dibakar sedikit langsung dipoles-poles gini," katanya.

Memang butuh kesabaran dan keahlian untuk membuat pancingan dari bambu tersebut, terutama saat meluruskan bambu.

Untuk harga, ucap Abdullah bervariasi, tergantung jenis dan kualitas. "Ada yang harganya sampai sejuta, tergantung jenis dan kualitasnya. Kadang pembeli melihat dari ruas bambu tersebut, katanya ada yang unik dan susah dicari sehingga harganya bisa ditaksir hingga jutaan rupiah," pungkasnya. (HAMDI/B-2)