BORNEONEWS, Palangka Raya - Rekonstruksi kasus pembakaran sekolah dasar negeri (SDN) di Palangka Raya tidak hanya digelar di depan Aula Graha Bhayangkara, Polda Kalteng, Senin (31/10/2017).

Rekonstruksi yang berakhir hingga malam hari itu juga berlangsung di gedung KONI Kalteng. Sebagaimana diketahui, polisi sebelumnya telah menetapkan sembilan orang tersangka. Di antaranya, AG alias NO, SU, IG, YD, SA, FA alias OG, ST alias AGT, YDU dan YB. Kemudian baru-baru ini bertambah dua orang berinisial EM dan DM.

Kabid Humas Polda Kalteng, AKBP Pambudi Rahayu mengatakan, baru tujuh tersangka yang dihadirkan. "Ada tujuh tersangka. Selain disini, juga digelar di KONI Kalteng," kata Pambudi.

Dalam rekonstruksi tersebut, YB tidak terlihat. Dia hanya diperankan oleh aparat kepolisian sebagai peran pengganti. Rekonstruksi diawali dari kediaman YB.

Polisi menggunakan kawasan parkiran depan Gedung Graha Bhayangkara yang seolah-olah sebagai kediaman YB. Diawali dari komunikasi YB bersama ST alias AGT berikut persiapan peralatan alat pembakaran yang kemudian dimasukkan dalam bagasi mobil.

"Lebih dari empat adegan," ungkap Pambudi disela-sela persiapan menuju KONI Kalteng.

Setelah selesai, tim Mabes Polri, Polda Kalteng dan Polres Palangka Raya bergeser ke gedung KONI Kalteng untuk melanjutkan proses rekonstruksi berikutnya.

Saat ditanya, kenapa YB tidak dihadirkan Pambudi menjawab untuk saat ini masih belum dan masih sesuai dengan kebutuhan penyidik. Rekonstruksi sendiri akan berlanjut pada Rabu (1/11/2017) di gedung sekolah yang terbakar. (BUDI YULIANTO/B-5)