Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kobar Hj Nurhidayah Panen Wortel di Desa Kumpai Batu Atas

  • Oleh Wahyu Krida
  • 02 November 2017 - 12:28 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun -  Sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terhadap kelompok tani yang mengembangkan tanaman holtikultura, Bupati Nurhidayah dan suaminya H Ruslan AS, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kobar Kamaludin serta anggota DPR RI Hamdhani melakukan panen wortel bersama di Desa Kumpai Batu Atas Pangkalan Bun, Kamis (2/11/2017).

Menurut bupati semangat seluruh anggota Kelompok Tani Tunas Baru ini sangat layak diberikan apresiasi atas keberhasilannya mengembangkan tanaman holtikultura.

"Karena saat kami tadi berdiskusi dengan anggota kelompok tani, mereka tidak pernah mau menyerah dengan segala kendala. Bahkan lahan yang katanya tidak cocok dijadikan lahan perkebunan holtikultura, mereka olah dengan ulet hingga menjadi lahan yang produktif," ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Tunas Baru mengatakan tanaman wortel yang dibudidayakan oleh kelompok taninya ini sangat layak dikembangkan di Kobar.

"Berdasarkan penelitian kami, dengan melakukan pengolahan tanah menggunakan kapur untuk memgurangi kadar keasaman, lahan  tersebut bisa ditanamo wortel dan produk pertanian holtiktura lainnya," jelasnya.

Bahkan lahan 20 hektare pertanian yang dibudidayakan, beberapa tanaman lainnya juga cocok dikembangkan di lahan tersebut.

"Contohnya tanaman melon dan semangka. Dari luasa  3 hektare pengembangan didapatkan hasil sebanyak 100 ton. Artinya dengan harga Rp4 ribu per kilo gram, kami mendapatkan hasil sekitar Rp400 juta. Sedangkan modal yang digunakan Rp150 juta. Kemudian waktu penanaman hanya 3 bulan 10 hari," jelasnya.

Ditanyakan apalah ada kendala saat pengembangan tanaman tersebut menurutnya permasalahan tersebut adalah hama.

"Contohnya saat ini sedang musim kemarau. Jadi hama ulat biasa menyerang daun tanaman kubis yang juga kami kembangkan. Walau demikian saat musim hujan hama ulat mulai kurang," jelasnya. Bahkan menurutnya potensi pasar holtikultura di Kobar sangat baik.

"Ambil contoh untuk tanaman bunga kol. Dengan harga Rp25 ribu per Kg bisa didapatkan hasil 10 ton dengan nominal Rp250 juta. Untuk modal yang digunakan Rp50 juta. Hasil ini didapatkan dalam satu kali masa tanam," jelasnya. (YUDA/B-6)

Berita Terbaru