Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Supian Hadi: Mandi Safar itu Budaya, Bukan untuk Buang Sial

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 15 November 2017 - 21:22 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) menyebutkan Mandi Safar merupakan budaya daerah ini yang harus dikembangkan. Bukan merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kesialan.

"Mandi Safar adalah budaya, untuk berdoa agar bisa hidup lebih baik lagi. Bukan untuk menghilangkan kesialan. Karena yang bisa menghapus dosa hanyalah Tuhan," kata Supian, Rabu (15/11/2017).

Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan budaya yang ada nuansa religi di dalamnya. Sehingga hal itu perlu dilestarikan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan, agar datang menyaksikan langsung kegiatan tersebut.

Di kegiatna itu digelar beberapa ritual dengan mencampurkan sembilan air dari sungai di Kalteng, hingga membagikan kue tradisional untuk masyarakat.

"Ini adalah budaya yang dapat mengundang wisatawan dari luar daerah, jadi sangat perlu dilestarikan," kata Supian.

Dalam kegiatan tersebut, masyarakat juga menggunakan daun sawang yang sudah bertuliskan doa-doa agar diberikan keselamatan saat mandi di sungai. Ribuan warga tumpah ruah bercebur ke Sungai Mentaya.

"Kalau saya lihat, masyarakat yang datang lebih banyak, dibandingkan tahun lalu. Ini bisa jadi pembelajaran agar dapat dikemas lebih baik lagi," pesan Supian. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)

Berita Terbaru