Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Kobar Targetkan Semua Lokasi Prostitusi Ditutup Pada 2019

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 20 November 2017 - 16:18 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat menargetkan pada 2019 bebas dari praktik prostitusi. Untuk mewujudkan hal itu, Senin (20/11/2017), bertempat di Aula Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar, digelar Sosialisasi Penanggulangan Pencegahan Perkembangan Lokasi dan Praktik Prostitusi.

Dalam sosialisasi itu diundang 119 pekerja sek komersial (PSK) dari empat lokasi prostitusi dan 51 mucikari. Turut hadir Bupati Kobar Nurhidayah, Kepala Satpol PP dan Damkar Hermon F Lyon, sejumlah kepala SOPD lainnya, serta anggota Komisi A DPRD Kobar.

Bupati Nurhidayah dalam kesempatan itu mengatakan, berkaitan dengan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Bupati (Perbup) serta terbitnya surat keputusan Indonesia bebas prostitusi pada 2019, maka sebagai kepala daerah dirinya memandang penting untuk ikut ambil bagian dalam menyosialisasikan kebijakan pemerintah pusat tersebut.

Bupati menegaskan, dirinya bukan hanya berbicara terkait dengan krisis moral yang ada di Indonesia dan di Kabupaten Kobar. Melainkan juga berbicara terkait krisis kemanusiaan. Karena prostitusi berdampak sangat luas, terutama dari sisi negatifnya.

"Dampak dari adanya prostitusi adalah terkait dengan unsur pendidikan dan kesehatan, " tegas Nurhidayah.

Kemudian,  persoalan prostitusi merupakan salah satu bentuk dari krisis moral bangsa. Karena dari data yang didapat bahwa pelaku prostitusi banyak yang masih di bawah umur. Saat ini, Kobar masuk dalam urutan nomor dua jumlah penderita HIV/AIDS di Kalimantan Tengah.

Ia menyadari bahwa ketegasan pemerintah menutup lokasi prostitusi menuai pro dan kontra, terutama dari para pelaku bisnis haram tersebut. Akan tetapi hal ini harus dilakukan untuk menghindari dampak sosial, pendidikan, dan kesehatan yang terus menggerogoti bangsa ini.

"Saya tegaskan bahwa Kobar nomor dua jumlah penderita HIV/AIDS setelah Kotim, belum lagi narkoba dan minuman keras," tegasnya lagi.

Untuk merealisasikan penutupan lokasi prostitusi, Pemkab Kobar sudah membentuk tim terpadu yang melibatkan beberapa unsur, di antaranya TNI dan Polri. (KOKO SULISTYO/B-3)

Berita Terbaru