BORNEONEWS, Puruk Cahu - Nasib nahas dialami Haji Ipin (39) warga yang tinggal di barakan Jalan A Yani Puruk Cahu. Pasalnya, akibat menegur seorang pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot racing, Haji Ipin babak belur dikeroyok si pengendara dan empat orang rekannya.

Peristiwa itu terjadi Senin (20/11/2017) sekitar jam 06.00 WIB. Saat itu, korban sedang duduk di teras barakan tempatnya mengontrak. Lalu tiba-tiba terdengar suara sepeda motor yang cukup nyaring dan berisik. Haji Ipin pun keluar menghampiri si pengendara dengan niat baik ingin menegur. Ia meminta pengendara tidak menghidupkan sepeda motornya di kawasan pemukiman tersebut karena knalpon racing itu sangat nyaring dan mengganggu.

"Saya keluar dan menegur karena suara knalpotnya berisik. Saya hanya minta untuk tidak menghidupkan kendaraannya, karena anak saya masih tidur," kata Ipin saat ditemui Borneonews di kediamannnya, Senin (20/11/2017) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Mendapat teguran itu, pelaku bukan menuruti permintaan korban. Justru dia balik menghardik. "Siapa yang marah di sini!" kata Haji Ipin menirukan hardikan pelaku. Akibat mendengar hardikan keras pelaku, datanglah empat orang teman pelaku.

Mereka kemudian mulai menyenggol korban. Kemudian dari senggolan berkembang ke hantaman ke bagian kepala dengan menggunakan botol. Haji Ipin tidak sempat menangkis hantaman tersebut. Akibatnya, kepala korban terluka dan harus mendapatkan jahitan.

"Tidak sempat saya tangkis hantaman yang dilakukan salah satu dari kelima orang tersebut hingga mengakibatkan kepala saya terluka dan harus dijahit" tuturnya.

Merasa kepalanya mengucurkan darah, Haji Ipin berupaya kabur dari kerumunan para pelaku. Ia berlari menujuk barak kediamannya. Namun kelima orang tersebut mengejarnya hingga ke barak. Bahkan, ada salah satunya yang membawa senjata tajam seperti pisau.

Pengejaran baru terhenti setelah Acau, seorang warga yang tinggal di areal tersebut menghentikan aksi kelima orang itu. Acau belakangan diketahui sebagai pemilik sepeda motor dengan knalpot racing yang berisik itu. Sepeda motor Acau dipinjam oleh salah satu pelaku untuk keluar membeli miras. (RISKY RIVALDO/B-8)