Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Cerita Staf OF-UK saat Menemukan Dicky di Seberang SM Sungai Lamandau

  • Oleh Wahyu Krida
  • 29 November 2017 - 16:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Salah seorang staf Orangutan Foundation United Kingdom (OF-UK) Muhammad Misko Rabu (29/11/2017) di pangkalan ojek pelabuhan speedboat Pasar Lama Kelurahan Raja Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menceritakan kronologis ditemukannya Dicky (14 tahun), anak penderita autisme yang ditemukan di pinggir sungai di hutan seberang Suaka Margasatwa (SM) Sungai Lamandau.

"Saat patroli kami bertemu dengan warga yang mencari ikan dan mencari getah pohon pantung. Mereka melihat ada orang duduk di pinggir sungai dalam kondisi tanpa busana di seberang kawasan SM Sungai Lamandau Selasa (28/11/2017) sekitar pukul 15.30 WIB," ujar Misko.

Menanggapi laporan tersebut, ia bersama rekannya anggota tim patroli kemudian bergerak ke lokasi yang disebutkan oleh warga tersebut. "Ternyata benar. Ada anak usia belasan tahun dengan tubuh kurus, tanpa busana duduk di pinggir sungai. Saat kami tanyakan namanya, ia hanya diam saja. Khawatir anak tersebut celaka bila dibiarkan saja duduk di pinggir sungai, kami kemudian mengajaknya ke kelotok yang biasa kami gunakan untuk berpatroli untuk dibawa ke Pos Rasau yang berada di SM Sungai Lamandau," ujarnya.

Pascapenemuan tersebut, lanjutnya, ia kemudian menghubungi atasannya yaitu Komandan patroli/Manager Lapangan Jakirudin dan Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun. "Sempat kebingungan lantaran anak tersebut tidak menanggapi saat kami ajak bicara. Tapi, kami tetap berupaya menghubungi rekan-rekan lainnya dengan mengirimkan foto anak tersebut melalui aplikasi WA. Orangutan saja kita tolong, masa manusia kita biarkan saja saat menderita kesusahan," ujarnya.

Setelah sampai di Pos Rasau, anak tersebut dimandikan, diberikan pakaian dan makan oleh staf OF-UK. Akhirnya, upaya mereka mengembalikan anak tersebut ke keluarganya membuahkan hasil. "Rabu (29/11/2017) sekitar pukul 11.00 WIB kami dihubungi BKSDA SKW II Pangkalan Bun untuk membawa ke Pangkalan Bun lantaran ada keluarga yang mengenali foto anak tersebut," jelasnya.

Menggunakan kelotok yang biasa digunakan untuk berpatroli, setelah menempuh satu jam perjalanan akhrnya mereka tiba di pelabuhan speedboat Pasar Lama. "Syukurlah akhirnya anak itu bisa kembali dengan selamat," ujarnya dengan nada lega. (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru