Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Alasan Sebagian Warga Ujung Pandaran yang Menolak Direlokasi

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 06 Desember 2017 - 19:02 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Program relokasi rumah warga Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang terdampak abrasi masih menuai pro kontra masyarakat. Ada yang menerima dan siap dipindahkan, tetapi tidak sedikit yang menolak direlokasi.

Sementara, Pemkab Kotim menetapkan batas akhir yakni Desember 2017 ini, semua rumah relokasi yang dibangun harus ditempati.

Alasannya, banyak warga yang tidak mau direlokasi karena rumah mereka besar dan berkontruksi beton. Ada juga warga yang baru saja selesai membangun rumah.

"Kalau saya setuju saja dipindahkan ke rumah relokasi, karena tempat tinggal saya ini sangat berbahaya dan dapurnya sudah hampir terkena abrasi," kata Mama Asum, warga sekitar.

Menurutnya, saat ini hanya beberapa kepala keluarga saja yang sudah siap pindah. Sedangkan yang lainnya belum mau.

Ada warga yang baru selesai memperbaiki rumahnya dengan kontruksi beton. Sehingga kalau dibongkar maka akan membuang banyak uang.

"Tentu saja mereka menolak pindah, karena tidak ada uang ganti rugi. Rumahnya lebih bagus dan baru saja diperbaiki," kata Mama Asum.

Dia mengatakan, saat ini tidak ada bantuan dari pemerintah untuk biaya pembongkaran rumah. Padahal hal itu sangat diperlukan. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)

Berita Terbaru