Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ada 18 Reka Adegan terhadap Kasus Pembunuhan Adik Ipar

  • 11 Desember 2017 - 15:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Polres Kotawaringin Timur (Kotim) mengadakan rekonstruksi atau reka adegan atas kasus pembunuhan terhadap korban Darman (44), warga Desa Kelampan, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin (11/12/2017). Sedikitnya ada 18 rekonstruksi yang diperagakan.

Tersangka MD (36), warga Desa Natai Baru, Kecamatan Mentaya Hilir Utara nampak tidak ada penyesalan sedikitpun saat melakukan peragaan tersebut. Korban dibunuh dengan ditusuk menggunakan tombak beberapa kali di bagian tubuhnya dan lebih tragis lagi pembunuhan tersebut dilakukan di depan istri korban, Sabariah, yang tak lain merupakan adik kandung tersangka.

Kejadian tersebut dipicu oleh dendam lama. Korban dengan tersangka pernah berselisih paham dua tahun silam. Jelas sekali terlihak pembunuhan adik ipar itu dengan sengaja dan direncanakan. Sebab tersangka mendatangi rumah korban dengan sepeda motor miliknya dan membawa senjata tajam jenis tombak, pada Rabu (25/10/2017) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Saya coba dobrak pintu rumah korban namun tidak terbuka. Saya pun memilih jalan lain, memecahkan kaca jendela dan akhirnya bisa masuk, ucap tersangka di sela reka adegan.

Saat berhadapan dengan korban tersangka langsung mengarahkan tombak dan mengenai tangan serta perut korban bagian kiri. Tidak hanya sampai di situ saja, korban lembali ditusuk di bagian punggungnya hingga tewas.

Korban terbaring di ruang tengah. Saya pun menutup matanya dan mendatangi adik saya yang melihat kejadian itu untuk minta maaf, lanjut tersangka.

Tersangka kemudian bergegas meninggalkan TKP namun warga serta ketua RT sudah menunggu di luar rumah korban.

Walaupun demikian tersangka tetap bisa melarikan diri namun berhasil ditangkap oleh jajaran Polsek Sungai Sampit, yang saat itu langsung mencegat pelaku di Jalan HM Arsyad. Karena pelaku saat itu masih membawa tombak yang digunakannya untuk membunuh. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-5)

Berita Terbaru