Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tingkat Keberhasilan Budidaya Ikan Jelawat di Kotim Rendah

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 25 Juli 2018 - 18:06 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Meskipun ikan jelawat saat ini menjadi ikon kota Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) namun sejauh ini tingkat keberhasilan budidaya ikan tersebut masih sangat rendah, bahkan terbilang sangat sulit.

"Saat ini budidaya jelawat sangat susah, harus betul-betul mencari tempat yang memiliki kadar air bagus tanpa tercemar," ujar Kepala Dinas Perikanan Kotim Herianto, Rabu (25/7/2018). 

Dirinya menerangkan, saat ini presentasi keberhasilan budidaya ikan jelawat di Kotim hanya 20 hingga 40% dari ribuan bibit yang tebarkan. Hal itu diakibatkan sulitnya mencari tempat budidaya yang airnya tidak tercemar. 

Bahkan budidaya ikan jelawat sendiri hanya bisa dilakukan di sejumlah danau dan juga kolam buatan. Hal itupun tidak semua bibit ikan yang ditaburkan bisa berhasil dipanen, karena banyak yang mati. 

"Untuk budidaya ikan jelawat sendiri memang sangat sulit, harus memperhatikan ph air, dan oksigennya," kata Herianto. 

Dengan adanya hal itu, maka pembudidayaan ikan jelawat di Sungai Mentaya pun tidak akan dapat dilakukan. PH air dan oksigennya tidak memadai. Hal itu bersampak pada gagalnya budidaya ikan jelawat. 

Sehingga saat ini di Korim hanya ada beberapa desa saja yang behasil mengembangbiakan ikan jelawat. Yakni di Kelurahan Tanah Mas, Desa Kandan, Kota Besi, dan Camba. Semuanya di tempat tersebut berbentuk danau yang tidak terkontaminas dan PH juga bagus. 

"Dengan adnaya hal itu, kami terus mencaei tempat atau danau yang pas untuk pembudidayaan ikan jelawat ini. Agar hasilnya bisa lebih banyak lagi," harap Herianto. (MUHAMMAD HAMIM/B-5) 

Berita Terbaru