Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wisata Religi ala Santri Pesantren Waria Al Fatah

  • Oleh Tempo.co
  • 23 Desember 2019 - 09:22 WIB

TEMPO.CO, Rembang - Rombongan santri Pesantren Waria Al Fatah Kotagede Yogyakarta menyusuri jalur Pantai Utara, menuju dua pesantren di Kabupaten Rembang dan Pati, Jawa Tengah.

Dengan menggunakan bus pariwisata, yang terisi hampir 40 santri pimpinan Shinta Ratri, mereka bertolak dari Pesantren Waria Kotagede menuju Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin (Taman Pelajar Islam) yang diasuh Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus di Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

Mereka berangkat menuju Rembang, pada Kamis malam, 19 Desember dan kembali lagi ke Yogyakarta Sabtu pagi, 21 Desember 2019.

Di sepanjang perjalanan, musik dangdut Pantura dan lagu-lagu Didi Kempot nyayikan tak henti menemani sepanjang perjalanan para santri.

Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Kotagede, Shinta Ratri mengatakan tujuan dari kunjungan ke dua pesantren itu untuk menyambung tali silaturahmi dengan para ulama dan tokoh agama.

Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Kotagede, Shinta Ratri dan para santrinya, menerima tausiyah dari
Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Kotagede, Shinta Ratri dan para santrinya, menerima tausiyah dari Kiayai Mustufa Bisiri

“Gus Mus punya pengaruh yang kuat dan pesan-pesannya membawa kesejukan dan kedamaian,” kata Shinta Ratri kepada TEMPO, Ahad, 22 Desember 2019.

TEMPO mengikuti perjalanan mereka selama tiga hari. Mereka menghabiskan perjalanan dengan singgah di musala dan masjid untuk menjalankan salat lima waktu.

Setibanya di Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, satri waria mengikuti pengajian Gus Mus bersama 1.000 peserta yang datang dari berbagai daerah. Ada yang datang dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Santri waria berkumpul bersama peserta pengajian laki-laki dan perempuan. Mereka menyatu, tanpa sekat di rumah Gus Mus yang biasa digunakan untuk menemui tamu-tamunya.

Para waria bersama ribuan peserta, mendengarkan dengan khusyuk pengajian Gus Mus, yang mengkajikan kitab tafsir Fii Dzilalil Qur’an. Kitab itu bicara tentang kesabaran manusia.

Berita Terbaru