Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perdagangan Gelap CPO Sudah Sejak Lama

  • Oleh Naco
  • 31 Agustus 2020 - 15:40 WIB

BORNEONEWS , Sampit - Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, SP Lumban Gaol mengakui aktivitas perdagangan gelap CPO di Kotim terjadi sudah sejak lama. 

Bahkan ini kerap menjadi permainan di lingkaran bisnis produk dari kelapa sawit  yang sangat menggiurkan, kondisi demikian justru semakin mendorong niat jahat sekelompok orang membuka peluang bisnis ilegal

“Sebenarnya ini sudah praktik lama. Terjadinya itu tidak berdiri sendiri, ada pelaku, ada pasar, ada pembeli,”kata Gaol, Senin, 31 Agustus 2020.

Menurut politisi partai Demokrat itu untuk meringkus para pelaku sebenarnya tidaklah sulit. Karena sudah jelas itu ada tempat penampungannya. 

Ia juga menyebutkan aktivitas  para penggelap CPO ini membuat iklim usaha di daerah tidak baik. Tentunya para pengusaha berpikir dua kali jika ingin masuk ke daerah ini jika aksi jual beli CPO hasil penadahan itu masih berkeliaran.

Ia mendukung upaya Polres Kotim untuk mengungkapkan sindikat itu. Sehingga semua yang terlibat dalam usaha haram ini bisa diseret ke muka pengadilan.

”Kita dukung dan memang harus kita bantu aparat untuk mengungkap hal ini. Saya sepakat saja untuk  kejahatan semacam ini harus diungkap agar masalah ini tuntas,” tegasnya.

Menurutnya, praktik curang ini tentunya dilakukan oknum sopir. Dia menyebutkan kasus penggelapan CPO yang menyeret tiga oknum itu sejatinya menjadi pintu masuk untuk mengungkap pemain utamanya.

Berbagai modus dilakukan seperti  penampungan ilegal ini ‎beroperasi dengan kerja sama antara  pemain pasar CPO dengan para sopir dan karnet mobil tangki CPO.

Sementara itu kokasi penampungan ada yang berlokasi di pinggir jalan lintas yang disamarkan dengan  gudang, ataupun penampungan limbah. 

Ada juga yang memilih tersembunyi, namun tak jauh dari jalan. Selain membuat bak atau kolam, ada yang memakai drum untuk menampung. Dikirim ke pulau Jawa menggunakan jasa kontainer yang diisi dengan sejumlah profil tank. (NACO/B-5)

Berita Terbaru