Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jumlah Penderita Hipertensi Makin Tinggi, ini Cara Pengendaliannya

  • Oleh ANTARA
  • 24 Mei 2021 - 11:35 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Sampai saat ini hipertensi masih merupakan momok di masyarakat, tetapi sebenarnya bisa dicegah dengan rajin memeriksa tekanan darah secara berkala.

"Yang utamanya harus dilakukan adalah meningkatkan awareness masyarakat untuk melakukan deteksi dini secara berkala untuk pencegahan dan mengendalikan hipertensi," ujar dr. Cut Putrie Arianie, MH.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Senin.

Jumlah penderita hipertensi di dunia tercatat terus meningkat setiap tahunnya, hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.

Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi, dan hanya sebesar 36,8 persen di antara para penderita hipertensi yang mengkonsumsi obat. Apabila dibiarkan, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada sebesar 1,5 miliar orang terkena hipertensi.

Untuk saat ini, jumlah perkiraan penduduk dunia yang meninggal setiap tahun akibat hipertensi dan komplikasinya adalah sebesar 9,4 juta orang. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Stroke (51 persen) dan penyakit jantung koroner (45 persen ) merupakan penyebab kematian tertinggi.

Hipertensi sendiri merupakan keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik mencapai mmHg atau lebih.

Ubah gaya hidup 
Cut Putrie mengatakan masyarakat harus menerapkan gaya hidup CERDIK yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres untuk mencegah hipertensi.

Hipertensi disebut juga sebagai silent killer karena sering terjadi tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.

Sebagian besar penderita hipertensi pun tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.

Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Berita Terbaru