Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kotim Mengaku Sulit Mengendalikan Harga Sayur

  • Oleh Usay Nor Rahmad
  • 09 Agustus 2021 - 13:35 WIB

BORNEONEWS, Bupati - Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor, menanggapi murahnya harga beli sayur dari petani di Sampit. Dia mengaku sulit mengendalikan harga sayur. Sebab tak hanya berasal dari petani lokal namun juga dari luar daerah. 

“Hal ini terjadi mungkin disebabkan adanya pasokan sayuran dari luar daerah. Sehingga penjualannya bersaing dengan petani lokal,” katanya. 

Namun demikian, ia berjanji akan tetap berupaya untuk mencari solusi bagi masalah petani ini. Hal ini tentunya perlu untuk dibahas lebih lanjut bersama dengan dinas terkait sesuai bidangnya.

“Kami upayakan paling tidak jika harga sayur turun harga pupuk jangan sampai naik. Dan perlahan juga diupayakan subsidinya secara perlahan,” tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah petani sayur di Sampit, Kotawaringin Timur, sedang tidak bergairah. Pasalnya, harga jual sayur sangat murah. Diperparah lagi dengan kenaikan harga pupuk yang semakin mahal.

"Aduh tambah sulit, harga sayur murah, mana harga pupuk mahal. Sementara ongkos harian jalan," kata Adi, petani di kompleks pertanian Jalan Kapten Mulyono, Sampit. 

Petani mengaku pasrah dengan kondisi ini. Sebab, tak ada alternatif pekerjaan lain lagi. 

Harga sayur yang yang dijual petani saat ini lebih murah separuh harga dari biasanya. Seperti harga sayur sawi biasanya dijual Rp 6.000 per ikat, sekarang turun menjadi Rp 3.000 per ikat. Selanjutnya harga kangkung kini Rp 1.500 per ikat dan bayam Rp 3.000 per ikat. 

Di samping itu, kendala pupuk juga menjadi sumber masalah petani yang mengaku tidak termasuk dalam kelompok tani itu. Lantaran tidak mendapat subsidi dari pemerintah, ia harus membeli pupuk dengan harga yang cukup tinggi mengikuti harga pasar. 

Adapun kenaikan harga pupuk beragam sesuai dengan jenisnya. Seperti pupuk urea yang sebelumnya dibandrol sekitar Rp 7.000  hingga Rp 8.000 kini naik menjadi Rp 9.000 hingga Rp 12.000. (USAY NOR RAHMAD/B-7)

Berita Terbaru