Laporan: MUCHLAS ROZIKIN (Palangka Raya)

SUGIANTO Sabran, salah satu putra daerah yang saat ini menjadi calon gubernur Kalteng Nomor 1, siap dijewer para kiai terpilih dan melenceng dari tujuan awal yanng lurus. Ia menegaskan sebagai tipikal calon pemimpin yang mendengarkan darimanapun kritik datang, guna kebaikan yang membangun.

'Saya siap ditegur, diingatkan, dan dinasihati kiai. Jewer saja kuping saya, Pak Kiai, jika saya melenceng,' ujar Sugianto saat didaulat bicara di dalam forum konsolidasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang NU (PCNU), dan Badan Otonom (Banom) NU se-Kalteng, di Hotel Grans Sakura, Palangka Raya, Senin (18/1) sore.

Ia juga tidak ingin umat terpecah belah gara-gara konstelasi politik yang saat ini berlangsung. Menurutnya, dinamika politik harus dilakoni dengan kesabaran. ''Dengan kesabaran itulah akan menuai sikap bijaksana," kata Sugianto.

Mantan anggota Fraksi PDIP DPR RI itu ingin menunjukkan agar mayarakat belajar dari bayang-bayang masa lalu yang tidak kompak saat proses pilkada. Tetapi harus bangkit dan tidak kecolongan pada konteks dan momen berikutnya.

'Saatnya kita semua putuskan, dan inilah momennya. Sudah bukan lagi waktunya kita saling salah-menyalahkan, tetapi saatnya bersama menyatukan kepentingan dan agenda yang lebih besar ke depan,' serunya, seraya berjanji 'ngopeni' warga NU Kalteng.

Sementara itu, paman Sugianto, H Abdul Rasyid AS, pada berkesempatan sama juga bicara tentang dukungannya kepada kepemimpinan Sugianto yang saat ini diperjuangkan. Ia mengingatkan Sugianto agar memberikan contoh kepemimpinan yang jujur dan menjunjung keberagaman serta tidak korupsi.

'Ini ada dari kalangan umat yang sudah mewakafkan diri untuk jadi pemimpin Kalteng. Jadi jika nanti berhasil terpilih, kalau ada kekurangan, ada salah mohon diingatkan. Kalau nanti ada korupsi, mari kita rurunkan bersama di tengah jalan,' tandas Haji Abdul Rasyid, mengingatkan.

Sementara itu, Rois Syuriah PWNU Kalteng, KH Anwar Isa Lc juga berjanji akan mengingatkan dan memberikan nasihat jika berbuat melenceng. Hal itu sebagai bentuk dan cara memberikan support kepada Sugianto agar berjalan pada koridor yang lurus dan benar. (B-1)