Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Soal KIS Pemerintah Dinilai Kurang Sosialisasi

  • 11 Februari 2016 - 19:38 WIB

MASIH banyaknya warga Kabupaten Kotawaringin Timur yang belum mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi sorotan DPRD Kotim. Pemerintah dinilai kurang sosialisasi terhadap program perlindungan sosial tersebut.

'Warga banyak yang bingung mengenai KIS tersebut. Mereka kaget dan kesulitan setelah program jaminan kesehatan gratis dari pemerintah beralih ke penggunaan KIS,' kata Anggota Komisi III DPRD Kotim Abdul Sahidsaat dihubungi melalui telepon genggamnya, Kamis (11/2/2016).

Hal itu dinilai juga berpengaruh terhadap penerima KIS di daerah. Apalagi, pendataan KIS di Kotim masih belum maksimal. Politisi PKS itupun menyarankan agar Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Dinas Kesehatan (Dinkes), maupun Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Kotim meningkatkan sosialisasi mengenai KIS, terutama terkait kriteria dan syarat-syarat penerimanya.

Selain itu, lanjut dia, pusat layanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit harus tetap mengakomodasi program perlindungan sosial lainnya, seperti Program Sehat Kotim (Prosehati), Jamkesda, maupun Jamkesmas yang berlaku di daerah, hingga penerima KIS di daerah ini tuntas. 'Kalau perlu data penerima KIS diperbarui setiap enam sekali. Sebab, KIS itu perpanjangan dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang khusus menyasar para fakir miskin dan tidak punya KTP,' kata Sahid.

Apalagi, kata Sahid, Kotim merupakan daerah yang menjadi tujuan para pendatang dari luar daerah mencari penghidupan. Ketika datang ke daerah ini mereka kebanyakan masih berstatus miskin, dan tidak memiliki KTP Kotim.

Ditemui terpisah, Kepala Dinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto, mengatakan KIS mengakomodasi warga penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tidak bisa mendapatkan Jamkesda maupun Prosehati karena tidak memiliki KTP Kotim. (RF/B-8)

Berita Terbaru