Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Angka Kemiskinan di Kotim Meningkat, Ini Penyebabnya

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 18 Januari 2023 - 09:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur baru saja merilis data terkait kondisi kemiskinan di daerah ini yang menunjukkan peningkatan.

"Presentase penduduk miskin di Kabupaten Kotim mengalami peningkatan sebesar 0,04 persen dari tahun 2021 ke tahun 2022. Sedangkan untuk garis kemiskinannya juga mengalami kenaikan dari Rp 467.551 kap/bulan di tahun 2021 menjadi Rp 510.290 kap/bulan di tahun 2022 atau terjadi kenaikan sebesar Rp 42.739 kap/bulan dari tahun 2021 ke tahun 2022," kata Statistisi Muda BPS Kabupaten Kotim Prima Deddy, Rabu, 18 Januari 2023.

Begitu juga persentase penduduk miskin di Kotim mengalami peningkatan dari 5,91 persen di tahun 2021 menjadi 5,95 persen di tahun 2022. Penduduk miskin di daerah ini tahun 2022 tercatat sebesar 27,56 ribu.

Deddy menyebutkan terdapat 3 faktor penyebab terjadinya peningkatan kemiskinan ini, yaitu:

Pemberlakuan PPKM di Kota Sampit
Berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama tahun 2021 berimbas kepada usaha menengah kecil dan mikro khususnya usaha di bidang makanan dan akomodasi. Peraturan pemerintah terkait PPKM menurunkan omset hingga 90%. Turunnya pendapatan penduduk akibat pemberlakuan PPKM berpengaruh signifikan terhadap peningkatan angka kemiskinan.

Bencana Banjir yang Melanda Kotim
Bencana banjir yang melanda di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur terus meluas pada tahun 2022. Tingginya intensitas hujan membuat banjir lambat surut, tercatat berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, dari 23 Agustus – 7 September 2021 sebanyak 61 desa dan kelurahan di 8 kecamatan terendam dengan ketinggian air berkisar 40 sampai 180 centimeter. Adanya bencana banjir ini mengakibatkan terhambatnya kegiatan usaha dan perekonomian masyarakat yang terdampak banjir sehingga dapat meningkatkan angka kemiskinan.

Turunnya Harga Jual Rotan
Hingga bulan Desember 2021 harga jual rotan turun hingga Rp 3.500 per kilo gram banyak petani rotan yang gulung tikar karena harga rotan sebelumnya yakni Rp 7.500 per kilo gram. Harga jual rotan yang menurun drastis meningkatkan jumlah penduduk miskin khususnya para pekerja rotan di Kotawaringin Timur.

"Meningkatnya kemiskinan di Kotim juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi rumah tangga jika dilihat dari sisi tingkat pengeluaran yang mengalami penurunan dari tahun 2021 ke tahun 2022," kata Deddy.

Ia memaparkan, pada tahun 2021 rata-rata pengeluaran perKapita perbulan di Kotim sebesar Rp. 1.404.205 menjadi Rp. 1.371.077 pada tahun 2022. Adapun kelompok komoditas dan pengeluaran yang mengalami penurunan berada di sektor non makanan. (DEWI PATMALASARI/H) 

Berita Terbaru