Operasional Rumah Sakit Pratama Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tergantung perekrutan tenaga kontrak yang saat ini dilaksanakan. 'Informasinya, rumah sakit akan diresmikan dalam waktu dekat. Makanya rekrutmen tenaga kontrak yang dilaksanakan ini, banyak formasi untuk penempatan di Rumah Sakit Parenggean,' kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotawaringin Timur (Kotim) Alang Arianto saat dihubungi, Minggu (10/4/2016).

Tahun ini pemerintah daerah membuka lowongan 223 formasi tenaga kontrak. Dinas Kehatan membuka 97 lowongan, sebagian untuk penempatan di RS Pratama Parenggean yang terletak di Kecamatan Parenggean.

Data Badan Kepegawaian Daerah, formasi yang dibuka untuk RS Pratama Parenggean yakni D III Keperawatan sebanyak tujuh orang, D III Perawat Gigi satu orang, D III Kebidanan enam orang, dokter umum tiga orang, dokter gigi satu orang, D III Analis Kesehatan dua orang.

Selain itu juga diterima D III Farmasi dua orang, D III Nutrisionis/Gizi, operator komputer dua orang, D III Akuntansi dua orang, D III radiografer satu orang, D III rekam medik satu orang, D III ATEM satu orang, teknik kelistrikan satu orang, supir dua orang, petugas taman satu orang serta petugas kebersihan dua orang.

Tahapan seleksi sudah pada pengumuman seleksi administrasi. Waktu pelaksanaan tes masih menunggu kesiapan materi soal sistem computer assisted test (CAT) dari Badan Kepegawaian Negara. 

Ini merupakan pertama kalinya perekrutan tenaga kontrak terpusat melalui Badan Kepegawaian Daerah dan merupakan pertama kalinya perekrutan tenaga kontrak menggunakan CAT.

'Mudah-mudahan saja cepat kita dapat kepastian jadwal dari BKN jadi bisa cepat juga ditempatkan untuk operasional RS Parenggean. Kalau pegawainya belum ada, kan tidak mungkin dibuka,' jelas Alang.

Pemerintah Kabupaten Kotim terus meningkatkan pelayanan kesehatan, di antaranya dengan membangun empat rumah sakit baru.

Empat rumah sakit Pratama yang diharapkan segera terwujud yaitu rumah sakit Parenggean Kecamatan Parenggean, rumah sakit Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, rumah sakit di Kecamatan Telawang, serta rumah sakit di Pundu Kecamatan Cempaga

Hulu. 

Pembangunan empat rumah sakit ini karena RSUD dr Murjani Sampit sering kewalahan menangani banyaknya pasien sehingga tidak jarang pasien terpaksa dirawat di selasar. Pasien yang dirawat di rumah sakit ini tidak hanya warga Kotim, tetapi juga rujukan dari kabupaten tetangga yakni Seruyan dan Katingan.

Pertimbangan lainnya, wilayah Kotim yang terbagi pada 17 kecamatan dengan 185 desa/kelurahan, sangat luas. Geografis yang rumit ini sangat menghambat masyarakat untuk mendapatkan pelayanan secara cepat. 

Bahkan ada kecamatan yang baru bisa dicapai melalui perjalanan darat selama empat jam, bahkan lebih. Kondisi ini sangat rawan bagi penderita yang membutuhkan penanganan darurat seperti korban kecelakaan, proses melahirkan dan lainnya. 

(ANT/B-8)