Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Deklarasi Stop Kekerasan Perempuan dan Anak Diwarnai Mati Lampu

  • Oleh Cecep Herdi
  • 17 Mei 2016 - 15:25 WIB

BORNEONEWS: Peringatan Hari Perempuan Internasional, Selasa (17/5/2016) pukul 08.00 WIB, di aula kantor Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemda Kobar), diwarnai pemadaman listrik . Momen pembacaan deklarasi stop kekerasan perempuan dan anak pun sontak menjadi riuh. Pengeras suara yang dipakai salah satu perwakilan perempuan dari ibu-ibu PKK Kabupaten Kobar mati. Kondisi ini tentu saja membuat peserta kecewa. Sebab, poin-poin yang dibacakan pembaca deklarasi yang kemudian diikuti oleh peseta tidak terdengar jelas.

"Eehhh PLN ini padam lagi, kaya apa ini," cetus salah seorang ibu-ibu peserta peringatan.

Padahal, acara tersebut dihadiri hampir seluruh kalangan. Mulai Bupati Kobar, SKPD, Muspida, DPRD Kobar, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun, Kejaksaan dan sejumlah ibu-ibu PKK.

Hal senada dikatakan ibu-ibu lainnya yang berada di barisan belakang peserta. "Aneh ya, PLN katanya gak bakal padamin listrik lagi," cetusnya.

Hingga Bupati Bambang Purwanto dan sejumlah kepala SKPD dan Muspida meninggalkan ruangan, kondisi listrik masih padam. Pembangkit listrik tenaga generator pun nampak tak dihidupkan.

Gangguan Layangan

Supervisor tekhnik jaringan listrik PLN Rayon Pangkalan Bun, Suprapto mengatakan, padam listrik terjadi sejak pagi hari. Tercatat mulai pukul 06.00 WIB, listrik padam total. "Sejak pukul 06.00 WIB listrik padam, ada gangguan layangan di wilayah Kumai. Padam total mas," kata Suprapto saat dihubungi Borneonews melalui sambungan telepon.

Suprapto menjelaskan, sekitar pukul 11.00 WIB, Listrik secara berangsur sudah mulai dilakukan pemulihan. Tapi di sejumlah titik di Jalan Sutan Sahrir Pangkalan Bun masih padam. Bahkan pertemuan Bupati dengan anggota DPRD Pacitan Jawa Timur di ruang rapat bupati juga diwarnai padam listrik. (CECEP HERDI/N).

Berita Terbaru