Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BPBD Kotim Jelaskan Penyebab Banjir di Desa Hanjalipan

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 28 Februari 2024 - 08:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin (Kotim) menjelaskan penyebab banjir di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi.

"Cuaca di Desa Hanjalipan tidak terlalu besar frekuensi hujan tetapi hujan yang terjadi masih di daerah hulu ditambah air pasang Sungai Mentaya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam, Rabu, 28 Februari 2024.

Tidak jauh dari desa tersebut terdapat Desa Parit yang berada di daerah aliran Sungai Cempaga yang merupakan anak Sungai Mentaya. Kondisi terkini halaman Desa Parit tergenang, hal itu menunjukkan air pasang cukup tinggi. Sehingga dikatakan banjir di Desa Hanjalipan karena kiriman.

Berdasarkan data terakhir BPBD Kotim, banjir di Desa Hanjalipan dengan ketinggian 30-100 centimeter mengakibatkan 1.612 jiwa terdampak.

Masyarakat Desa Hanjalipan sudah terbiasa dengan keadaan alam karena wilayah tersebut merupakan langganan banjir. Aktivitas masyarakat baralih dari yang semula menggunakan sepeda motor, saat banjir menggunakan kapal baik kecil maupun besar.

"Kita tidak bisa menahan bencana, kita harus berharmonisasi dengan alam maka segala situasi bencana bisa adaptif. Biasanya masyarakat yang berada di bantaran sungai memiliki kearifan lokal ketika terjadi banjir, kehidupan mereka akan menyesuaikan," ujarnya. 

Banjir terjadi di Desa Hanjalipan biasanya berlangsung lama. Pada tahun 2022 banjir menggenang hampir 1 bulan. Sementara saat ini, banjir di Desa Hanjalipan telah berlangsung 6 hari.

Berdasarkan data BPBD Kotim, banjir sempat melanda 22 desa di 6 kecamatan di Kotim dan saat ini sebagian besar terpantau surut. Banjir masih bertahan di Desa Hanjalipan, Desa Bejarau, dan Desa Tehang.

"Sementara ruas poros desa tergenang sehingga sedikit terhambat dalam proses alur orang dan barang. Kami akan turunkan tim menuju lokasi untuk melakukan assessment ulang bersama Wakil Bupati Kotim," ujarnya. 

Multazam mengatakan, kondisi cuaca menjadi hambatan menuju lokasi karena daerah tertentu jalan tergenang dan rusak. Ia berharap proses assessment ulang berjalan lancar. (DEWI PATMALASARI/y)

Berita Terbaru