Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petugas Kebersihan Tumpuk Sampah di Depan Rumah Ketua DAD Kalteng

  • Oleh Ferry Santoso
  • 20 Juni 2016 - 10:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah (DAD Kalteng), Sabran Achmad kesal pada kinerja petugas kebersihan dari Dinas Tata Ruang, Bangunan dan Perumahan Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya. Terutama yang khusus yang mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah (TPS), di Jalan Kapten Piere Tendean, Minggu pagi (19/6/2016). Pasalnya, petugas malah menumpuk sampah di depan pagar rumahnya, yang kebetulan dekat dengan TPS yang disediakan pihak pemkot.

'Awalnya, saya sudah menegur petugas yang datang menggunakan mobil truk sampah, kenapa sampah tidak diangkut semuanya. Saat itu, seorang petugas dengan nada tanpa sopan santun dan ketus menjawab, ini sampah bapak, jadi tanggung jawab bapak,' ujar Ketua DAD Kalteng, Sabran Achmad meniru ucapan salah seorang petugas saat itu kepadanya.

Menurut Sabran, walaupun mendengar jawaban kurang mengenakan, selaku orangtua dirinya tetap mengingatkan bahwa kalau menjadi petugas, hendaknya tetap serius menangani sampah. Dia juga mengatakan, sampah tersebut bukan hanya bersumber dari rumahnya, mengingat semua warga di kawasan tersebut mengandalkan TPS tersebut, sebagai tempat akhir pembuangan. 'Saya jelaskan itu bukan sampah dari rumah saya saja, melainkan bersumber dari rumah warga lainnya yang ada di lingkungan atau kawasan Jalan Piere Tendean.'

Anehnya lanjut Sabran, malah petugas-petugas itu dengan sikap kesal, mengeluarkan sampah dari TPS dan menumpuk dengan tidak beraturan di pagar rumahnya.'Karena mereka sepertinya tidak peduli, bahkan terlihat tidak ikhlas serta tidak becus bekerja saya diamkan saja, sampai mereka pergi berlalu. Tampaknya petugas yang sudah digaji oleh pemkot, harus ditatar lagi mengenai tugas dan tupoksi kerjanya.'

Setelah kejadian tersebut, Sabran menghubungi Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio, untuk menceritakan tingkah polah petugas kebersihan tersebut. 'Mofit hanya bilang nanti akan mengecek ke lokasi, dan ingin mengetahui sebabnya, kenapa sampah tidak diangkut, padahal telah menjadi tugas dan kewajiban dari petugas pengangkut sampah di bawah instansi yang sudah ditunjuk.'

Budi, seorang warga sekitar, mengatakan, kerap mendapati petugas hanya mengangkut sampah yang mudah dibawa saja. Potongan ranting atau kayu ukuran kecil, serta limbah dalam bentuk besar atau berat dibiarkan berserakan di dekat TPS. Akibatnya, TPS tidak terawat dan tidak rapi dilihat. "Kami tadi juga kesal melihat mereka, seperti terpaksa bekerja. Padahal mereka itu, menjadi ujung tombak saat pemerintah daerah ini ingin mengatasi permasalahan sampah. Mereka ini harus ditatar lagi bersikap sopan dan santun, sebab bisa saja mereka akan cekcok dengan warga hingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.' (FERRY SANTOSO/N).

Berita Terbaru