Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kalteng Diminta Waspada Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan

  • Oleh Parnen
  • 01 Agustus 2016 - 11:03 WIB

BORNEONEWS, Seruyan - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dan seluruh kabupaten diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pasalnya, hasil pemetaan wilayah provinsi rawan karhutla oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2015, Kalteng termasuk salah satu dari delapan provinsi terparah karhutla.

Provinsi terparah kasus Karhutla sesuai pemetaan pada 2015, di pulau Kalimantan, selain Kalteng, juga masuk Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Empat provinsi lainnya berada di Sumatera, meliputi Jambi, Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

'Dari hasil pemetaan kami pada bencana karhutla 2015 didapati dari delapan provinsi itu terdapat sebanyak 731 desa secara keseluruhan yang dinyatakan sebagai kawasan perdesaan yang tinggi rawan kebakaran. Setelah dilakukan identifikasi di tingkat lapangan, didapati sebanyak 317 desa yang lokasinya langsung berbatasan atau berdekatan dengan lokasi perkebunan,' kata Wilistra Danny, Asisten Deputi Perkebunan dan Hortikultura, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melalui sambungan telepon kepada Borneonews, Senin (1/8/2016).

 Terkait ancaman karhutla yang diprediksi kuat dikhawatirkan kembali terjadi, Wilistra mengajak semua pihak baik pemerintah, TNI Polri swasta utamanya perusahaan perkebuan serta masyarakat agar lebih mengintensifkan sistem pencegahan dan penanggulangan.

'Karhutla 2015 kemarin yang pernah terjadi, merupakan salah satu bencana asap terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir ini,' ujar dia.

Upaya pencegahan dan penanggulangan, dinilai jauh lebih penting untuk dilakukan ketimbang harus melakukan pemadam. Sebab upaya pemadaman kurang maksimal hasilnya, belum lagi upaya yang dilakukan dibutuhkan waktu, biaya dan tenaga petugas yang lebih.

'Pencegahan dan penanggulangan sangat jauh lebih efektif untuk dilakukan secara bersama. Harus ada komitmen penuh untuk bersama menanggulangi,' ungkapnya.

Wilistra menambahkan, akibat dampak kabut asap tebal dimunculkan akibat kebakaran hingga menjalari kawasan pemukiman kota dan desa sekitarnya, sangat mengganggu hingga melumpuhkan jalannya aktivitas perekonomian masyarakat yang berada di daerah karhutla sendiri.

'Banyak dampak selain itu yang sangat merugikan banyak pihak akibat asap. Semoga saja tahun ini, upaya pencegahan yang dilakukan membuahkan hasil seperti yang kita harapkan bersama,' harap Wilistra. (PARNEN/N).

Berita Terbaru