BORNEONEWS, Muara Teweh - Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) memberi perhatian terhadap keturunan Panglima Batur. Terhadap keluarga tokoh yang sudah diusulkan dan sedang menunggu penetapan menjadi Pahlawan Nasional itu, Pemkab Barut memberikan fasilitas tempat tinggal, dengan memindahkan Muhammad Yusuf, keluarga mendiang Panglima Batur dari Anjir Barunai, Kuala Kapuas ke Muara Teweh, Barut.

'Pemindahan keluarga Panglima Batur ini sebagai wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap keturunannya jadi tidak hanya memakai nama besarnya saja, tetapi diwujudkan dengan perhatian terhadap keluarganya,' kata Bupati Barito Utara, H Nadalsyah didampingi Sekda H Jainal Abidin serta Asisten Pemerintah Hendro Nakalelo sebelum acara peletakan batu pertama Rujab Bupati Barito Utara, akhir pekan lalu.

Saat ini keturunan keluarga Panglima Batur, tinggal satu yaitu Muhammad Yusuf, setelah ayahnya meninggal di Anjir Barunai, Kuala Kapuas. Yusuf ditempatkan di rumah dinas di Desa Trinsing, sekaligus diangkat sebagai tenaga honorer bidang perikanan. Semua fasilitas dilengkapi sesuai kebutuhannya.

Di tempat asalnya, di Kuala Kapuas, karena Yusuf berprofesi sebagai petani, Pemkab Barut juga menyiapkan lahan pertanian untuk, selain lahan untuk memelihara pembibitan perikanan yang dikelola Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara. Menurut Nadalsyah, pemindahan dilakukan, karena kehidupannya di tempat asal, tak kunjung membaik, bahkan cendrung memprihatinkan.

'Oleh sebab itu, pemerintah daerah berinisiatif melakukan pemindahan dan pembinaan terhadap yang bersangkutan. apalagi dia merupakan keturunan pejuang Perang Barito hingga mewujudkan Kabupaten Barito Utara. Ini tentu menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk membina keluarganya,' kata Bupati Barito Utara, Nadalsyah. (DN/N).